Kesenian Kuda Renggong Sumedang yang Tidak Lekang Oleh Waktu

39 Likes Comment
Kuda Renggong Sumedang

Kuda renggong Sumedang merupakan kesenian tradisional Sunda yang terkenal. Kesenian ini banyak ditampilkan dalam acara pesta khitanan. Kuda renggong akan diarak keliling kampung dengan membawa anak yang dikhitan diatasnya. Sepanjang jalan, kuda yang membawa anak yang dikhitan ini akan berjalan jingkrak layaknya sedang menari sambil diiringi musik.

Kesenian Kuda Renggong

Kuda Renggong
Kuda Renggong | Foto : rudy-photo-yuliswanto(dot)com

Kuda renggong merupakan kesenian tradisional asli Sumedang. Kesenian ini mempertunjukan keahlian kuda dalam hal menari. Renggong sendiri diartikan sebagai keterampilan atau dalam bahasa Sunda disebut dengan kamonesan. Dari sinilah, kuda renggong bisa diartikan sebagai kesenian khas Sumedang yang menampilkan keahlian kuda.

Keahlian kuda dalam hal ini adalah caranya berjalan dan bergerak ketika diperdengarkan alunan musik. Ketika diperdengarkan musik, kuda-kuda akan bergerak dan berjalan layaknya sedang menari. Tidak hanya bergerak asal, kuda-kuda ini bergerak dan berjingkrak mengikuti ritme musik yang diperdengarkan, sehingga menghibur para penonton yang menyaksikannya.

Pertunjukkan Kuda Renggong
Pertunjukkan Kuda Renggong | Foto : www(dot)pikiran-rakyat(dot)com

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kuda renggong merupakan salah satu kesenian asli Sumedang yang saat ini banyak ditampilkan dalam acara khitanan. Di kesenian khas Sumedang ini, kuda biasanya diarak keliling kampung yang ditunggangi oleh anak yang dikhitan sambil diputarkan musik-musik, baik itu musik dari kaset atau musik langsung berupa kendang dan perangkat alat musik tradisional lainnya.

Disepanjang jalan ketika diarak, kuda akan bergerak-gerak layaknya menari mengikuti musik yang dipasang. Gerakan kuda yang seperti menari inilah yang menambah keseruan dan hiburan bagi penonton acara khitanan tersebut.

Sejarah Kuda Ronggeng

Kuda Ronggeng Asli Sumedang
Kuda Ronggeng Asli Sumedang | Foto : www(dot)youtube(dot)com

Pertunjukan kuda renggong selama ini memang selalu menarik perhatian. Tidak hanya semata-mata hiburan, pertunjukan kuda renggong ini juga sebagai ajang melestarikan kebudayaan. Ya, pertunjukan ini memang salah satu kebudayaan yang harus dilestarikan.

Menurut beberapa sumber, seni kuda renggong ini berawal dari salah satu warga Sumedang bernama Aki Alsipan yang memiliki kuda dalam jumlah yang cukup banyak. Kuda-kuda miliknya ini kemudian digembalakan ditanah kosong secara liar. Dari sinilah kemudian kuda-kuda tersebut mulai menampilkan keahliannya dalam hal menari.

Selama digembalakan secara liar tersebut, kuda-kuda milik Aki Alsipan ini bergerak-gerak, berjalan, serta berlagak layaknya gearakan menari. Melihat keahlian kuda-kuda milik Aki Alsipan di Desa Buah Dua, SUmedang ini kemudian banyak orang yang menyewa kuda-kuda tersebut untuk pertunjukan di acara-acara besar, seperti khitanan.

Dari sinilah kemudian banyak warga Sumedang lainnya yang menggembalakan kuda-kuda miliknya secara liar. Hal ini dianggap sebagai cara melatih kuda-kuda untuk bisa menjadi kuda renggong layaknya kuda-kuda milik Aki Alsipan. Dengan banyaknya kuda-kuda yang dilatih untuk bisa menari tersebut, kesenian kuda renggong ini pun kemudian menyebar ke wilayah sekitar Sumedang dan Jawa Barat lainnya.

Pertunjukkan Kuda Ronggeng Sumedang
Pertunjukkan Kuda Ronggeng Sumedang | Foto : www(dot)flickr(dot)com

Ada juga yang menyebutkan bahwa kesenian kuda menari atau kuda renggong ini sudah ada sejak tahun 1910. Kala itu, kesenian kuda menari ini pertama kali diadakan ditempat kediaman Dalem atau Bupati masa itu. Seni kuda renggong Sumedang ini pertama kali dipentaskan diacara Khitanan Kanjeng Dalem atau cucu dari Sang Bupati.

Hingga saat ini kesenian kuda renggong masih dapat ditemukan. Meskipun jarang digunakan, kesenian kuda renggong Sumedang ini masih terus dilestarikan, khususnya oleh masyarakat Sumedang yang merupakan cikal bakal daerah adanya pertunjukan kuda renggong ini.

Baca juga : Tempat Wisata di Kabupaten Bandung Alternatif Berlibur Selain di Pusat Kota

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *