Bosan dengan wisata alam di Bandung? Atau suka dengan pendakian ke gunung-gunung? Anda perlu tahu soal Gunung Cikuray Garut. Bagi pendaki, Gunung Cikuray Garut ini menjadi alternatif wisata alam yang menyenangkan sekaligus memacu adrenalin. Selain menyuguhkan pemandangan alam yang luar biasa, gunung yang satu ini juga memberikan pengalaman menarik bagi Anda yang merupakan suka mendaki gunung.
Jalur Pendakian Gunung Cikuray
Gunung Cikuray merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat. Gunung tertinggi di Jawa Barat sendiri diduduki oleh Gunung Ciremay, Gunung Pangrango, dan Gunung Gede. Lokasi Gunung Cikuray terletak di Kecamatan Bayongbong, Cikajang, dan Dayeuh Manggung, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Banyak sebenarnya jalur pendakian di gunung yang berada di selatan Kota Garut tersebut. Namun, yang paling banyak dilalui oleh pendaki adalah jalur dari stasiun pemancar TVRI Garut atau jalur Cilawu. Beberapa pendaki, baik dari dalam maupun luar kota banyak memulai pendakiannya disini.
Di perjalanan menuju puncak Gunung Cikuray, Anda akan disuguhi pemandangan alam yang tidak kalah menariknya. Pendaki dari berbagai wilayah biasanya memulai jalur pendakiannya dari stasiun pemancar TVRI. Dari stasiun pemancar ini, Anda akan disuguhi dengan pemandangan kebun teh milik PTPN Dayeuhmanggung.
Tidak hanya itu, dari perkebunan teh tersebut Anda akan disuguhi juga pemandangan ladang akar wangi yang menurut petani setempat akan diproses menjadi minyak atsiri. Dari minyak atsiri ini nantinya akan diproduksi untuk dijadikan parfum yang banyak digunakan oleh para model papan atas di Paris sana.
Beberapa meter setelah ladang akar wangi dilalui, giliran padang ilalanglah yang menyambut para pendaki Gunung Cikuray Garut ini. Keindahan hamparan ilalang ini bertambah menarik dengan adanya tiupan angin yang menggoyang-goyangkannya kekiri dan kekanan.
Dari padang rumput ilalang yang menemani sepersekian perjalanan menuju puncak Gunung Cikuray, pengunjung akan memasuki pintu hutan. Jika cuaca mendukung, hutan ini bisa menjadi spot untuk berselfie dan bernarsis ria para pendaki. Tidak hanya unik, pintu hutan ini juga menjadi langkah awal pendakian yang lebih menantang para pendaki.
Dari pintu hutan yang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam, pemandangan alam yang lebih menarik pun kembali menyambut. Setelah pintu hutan, Anda akan menemukan lembah yang berada di sisi kanan jalan yang diapit oleh sebuah bukit. Pemandangan di sisi kanan jalan ini menampilkan kehijauan alam yang sangat asri.
Pemandangan alam ini begitu terasa karena posisi Anda berada tepat di atas lembah. Di posisi ini, Anda juga dapat melihat pucuk-pucuk pohon hutan yang biasanya akan terlihat di ketinggian, seperti dalam pesawat.
Dalam jalur pendakian, Gunung Cikuray ini memiliki 6 POS yang biasa digunakan sebagai tempat menginap atau sekedar beristirahat para pendaki. POS 1 atau POS pertama dapat ditempuh dalam waktu sekitar 50 menit dari stasiun pemancar. Tidak jauh dari POS pertama, POS kedua juga bisa ditempuh dalam waktu sekitar 50 menit dari POS pertama. Untuk POS ketiga, waktu yang dibutuhkan dari POS kedua cukup lama, sekitar 1,5 dari POS kedua, Anda baru bisa menemukan POS tersebut.
POS ketiga ini memang cukup jauh letaknya dari POS kedua. Medan untuk bisa mencapai POS ketiga cukup curam dan konturnya pun rapat. Sebagai tambahan informasi, POS pertama, kedua, dan ketiga hanya bisa menampung 1 sampai 2 tenda. Lain halnya dengan POS 4 yang memiliki lahan yang lebih luas, sehingga di POS keempat ini bisa menampung 3-4 tenda pendaki.
Ada baiknya, sebelum melakukan pendakian, Anda harus mempersiapkan terlebih dahulu perlengkapan mendaki. Tidak lupa juga untuk menyiapkan air minum yang cukup. Di Gunung Cikuray ini tidak terdapat sumber air, sehingga pendaki dihimbau untuk banyak menyiapkan cadangan air minum saat berada di stasiun pemancar.
Selain tidak tersedianya sumber air, di Gunung Cikuray pun sangat minim shelter dan petunjuk arah. Jikalau ada petunjuk arah, kondisinya pun tidak jelas, ada petunjuk yang tulisannya terhapus, petunjuk arah yang rusak, dan lain sebagainya. Dengan kondisi tersebut, tidak menutup kemungkinan pendaki yang kehilangan arah. Bahkan, beberapa waktu lalu, dikabarkan ada seorang pendaki perempuan yang diketahui identitasnya bernama Reni hilang dan hingga saat ini belum ditemukan keberadaannya.
Dalam perjalanan menuju puncak gunung, pendaki akan menemukan batu besar yang diberi coretan petunjuk arah. Dari posisi tersebut, pendakian baru mencapai sekitar duapertiga jalan. Dari sini, perjalanan masih cukup jauh. Jalur pendakian pun kian sulit. Tidak usah heran jika pendaki akan menemukan jalanan yang banyak dihadang oleh akar-akar pohon yang melintang. Belum lagi jika cuaca yang tidak mendukung. Jalanan yang dilalui akan licin bekas jalan air yang mengalir dari sela-sela pohon yang menghiasai disetiap sisi gunung tersebut.
Mengikuti jalur pendakian tersebut, pendaki akan mencapai puncak bayangan atau puncak bohong. Disinilah konon, Reni pendaki yang belum diketahui keberadaannya tersebut hilang setelah ditinggal temannya untuk mencari air. Namun, setelah temannya kembali, Reni sudah tidak ada ditempat tersebut.
Tidak sedikit pendaki yang merasakan hal-hal aneh dan janggal di puncak bayangan ini. Tidak hanya merasakan nuansa mistis, binatang-binatang yang tidak mungkin berada di ketinggian, seperti burung gagak hitam pun kerap ditemui di puncak bayangan tersebut. Burung gagak hitam yang lazimnya tidak bisa berada di ketinggian di atas 1.000 di atas permukaan laut, dapat Anda temui dan terlihat keberadaannya.
Dari puncak bayangan ini, pemandangan yang menghiasi perjalanan menuju puncak Gunung Cikuray Garut masih berupa pohon-pohon besar dan langit yang luas. Banyak pohon yang bahkan menghalangi trek atau jalur pendakian. Jalanan yang dilalui pun cukup licin dan terjal, karena kebanyakan dihiasi oleh bebatuan yang berukuran sedang yang sudah ditumbuhi lumut hijau.
Dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian untuk bisa melalui jalanan tersebut. Dari puncak bayangan hingga puncak Gunung Cikuray waktu yang dibutuhkan sekitar 2 jam. Jika dihitung, waktu yang dibutuhkan dari stasiun pemancar hingga puncak Gunung Cikuray sekitar 8 jam. Namun, jika turun gunung, banyak pendaki yang bisa menempuhnya hanya dengan waktu sekitar 4-5 jam atau setengah dari waktu perjalanan mendakinya.
Puncak Gunung Cikuray
Perjalanan dari stasiun pemancar yang merupakan awal mula perjalanan menuju puncak Gunung Cikuray dapat dijangkau dalam waktu kurang lebih 8-10 jam dalam perjalanan santai. Jika dibandingkan dengan gunung-gunung lain yang berada di kawasan Jawa Barat lainnya, waktu tempuh tersebut memang realtif sebentar.
Meskipun relatif cepat, bukan berarti perjalanan menuju gunung tertinggi keempat di Jawa Barat tersebut sangatlah mudah. Jalanan terjal, hutan kosong yang menyeramkan, medan yang curam membuat pendaki memang harus menempuh jalanan ekstra untuk sampai di puncak tersebut.
Namun, jalanan yang pastinya menguras energi tersebut dapat terbayar ketika sudah berada di Puncak Sejati Gunung Cikuray. Lukisan pemandangan indah yang banyak digambarkan oleh Monet tidaklah lebih indah dari pemandangan alam yang dapat dilihat dari puncak gunung tersebut.
Ketika Anda berada di Puncak Gunung Cikuray, dapat terlihat puncak Gunung Papandayan yang berada persis di sebelah barat daya. Puncak gunung tersebut terlihat hitam bercak putih yang melukiskan kekekaran gunung yang menjulang tinggi tersebut. Di sekeliling puncak Gunung Papandayan yang mengintip, dihiasi awan cumulus yang putih, bersih, dan bergulung. Disinilah Anda dapat menemukan diri berada di atas awan.
Di arah timur, terlihat juga puncak Gunung Ciremai berwarna abu yang menggambarkan kemisteriusan dan keangkuhan gunung yang banyak dikatakan orang sulit untuk ditaklukan. Masih sama seperti puncak Gunung Papandayan yang dikelilingi awan putih cumulus yang seakan melindungi gunung-gunung tersebut dari sinar matahari.
Di puncak Gunung Cikuray ini, suhu amatlah dingin, seperti berada di pabrik es yang tidak ada sedikitpun kehangatan yang masuk. Meskipun berada di puncak gunung, tidak heran jika para pendaki banyak keluar masuk tenda, karena suhunya yang sangat dingin. Di puncak ini jugalah banyak pendaki ingin berburu mendirikan tendanya, karena disini merupakan pos terakhir, yaitu POS 6. Di POS ini, hanya ada satu tenda yang bisa berdiri maka tidak heran jika banyak pendaki yang berburu.
Mitos Gunung Cikuray
Pada dasarnya, mitos Gunung Cikuray Garut tidaklah jauh berbeda dengan gunung-gunung lainnya, yaitu seputar makhluk gaib yang menunggu dan menjadi penjaga gunung-gunung dimana ia tinggal. Hal mistis yang tentunya berbau gaib juga menghiasi keberadaan gunung yang berada di selatan Kota Garut tersebut.
Mitos yang berkembang di Gunung Cikuray adalah adanya sosok hantu yang seringkali menampakkan dirinya kepada beberapa pendaki. Biasanya sosok hantu tersebut menampakkan wujud seperti manusia biasa dengan wajah yang menyeramkan. Ada beberapa pendaki yang mengaku pernah didatangi oleh sesosok wanita berambut panjang dengan sorot mata yang tajam.
Kejadian tersebut memang menjadi hal yang dianggap biasa oleh para pendaki. Penampakan sesosok makhluk gaib tersebut dianggap biasa, sehingga memunculkan keyakinan bahwa jika tidak mau diganggu maka sebaiknya tidak mengganggu. Artinya, jika keberadaan mereka tidak terusik maka mereka pun tidak akan mengganggu dengan menampakkan diri atau mengganggu perjalanan pendakian.
Penasaran dengan keindahan dan puncak Gunung Cikuray Garut? Segera kunjungi tempat tersebut.
