Berwisata ke Lapas? Hanya Ada di Lapas Sukamiskin Bandung

6 Likes Comment
Lapas Sukamiskin Bandung

Siapa yang tak mengenal Lapas Sukamiskin Bandung. Lembaga Pemasyarakatan kelas I ini bukan hanya terkenal karena pernah menjadi tempat penahanan Proklamator Indonesia, Soekarno. Di lapas ini juga Soekarno menulis buku terkenalnya yang berjudul “Indonesia Menggugat”.

Judul buku yang kemudian menjadi inspirasi untuk penamaan “Gedung Indonesia Menggugat” Bandung ini disebut-sebut sebagai pengganti Lanraard (gedung pengadilan Belanda). Meski dalam beberapa literatur, Indonesia Menggugat disebut-sebut sebagai pledoi terkenal yang dibuatnya di penjara Banceuy.

Terlepas dari masalah tersebut, lapas ini menyimpan sejarah panjang sejak pendiriannya di masa kolonial, pada 1918 lalu. Lapas ini, memang tak bisa melepaskan diri dari orang-orang yang memiliki masalah hukum.

Baru pada tahun 2010 lalu, tepatnya pada tanggal 22 juni 2010, lapas ini kembali mencatatkan sejarah. Di tanggal ini, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, menandatangani sebuah prasasti Lapas kelas I Sukamiskin sebagai Lapas Pariwisata. Sejak saat itulah Lapas Sukamiskin resmi menjadi lapas pariwisata pertama, bukan hanya di Bandung, tetapi di Indonesia.

Uniknya, perubahan status Lapas sebagai lapas pariwisata ini, sama sekali tak mengubah fungsinya sebagai Lembaga Pemasyarakatan yang menampung orang-orang yang memiliki permasalahan hukum.

Lapas Pariwisata

Lapas pariwisata, kiranya menjadi konsep baru dalam dunia hukum di Indonesia, termasuk juga dalam dunia kepariwisataan. Lapas yang identik sebagai tempat pelanggar hukum menghabiskan masa hukumannya, kiranya menjadi hal yang kontras saat dihadapkan dengan kegiatan pariwisata.

Bayangkan saja, secara akal sehat kegiatan pariwisata mungkin akan selalu merujuk pada tempat-tempat yang aman dan nyaman. Dengan kata lain, tempat yang identik dengan ketidaknyamanan dan ketidakamanan pastinya akan selalu dihindari. Namun bagaimana dengan Lapas Pariwisata Sukamiskin?

Secara umum, pembentukan Lapas Sukamiskin Bandung ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang masalah hukum. Sementara tujuan lainnya adalah mengenalkan Sukamiskin sebagai Lapas yang memiliki aset sejarah dalam perjuangan dan kemerdekaan Indonesia. Bagaimana pun, lapas ini pernah menjadi tempat penahanan orang-orang besar Indonesia. Di lapas ini jugalah, kita bisa merefleksikan masa lalu yang berkaitan dengan perjuangan Indonesia.

Untuk berwisata ke lapas ini, tentunya tidak semudah saat berkunjung ke tempat wisata pada umumnya, meski tidak juga disebut sulit. Pengunjung diharuskan untuk melakukan registrasi setelah memasuki pintu masuk yang terbuat dari besi. Setelah itu, petugas Lapas akan memandu kegiatan wisata. Tertarik untuk mencoba seperti apa kegiatan wisata di dalam Lapas? Datang saja ke Lapas Sukamiskin Bandung.

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *