Menguak Kisah dan Fakta Panorama Bandung di Balik Keindahan Situ Lembang

20 Likes Comment
Situ Lembang

Situ Lembang sangat layak dikatakan sebagai danau terpenting bagi warga Bandung. Beberapa ahli mengatakan bahwa danau ini adalah saksi sejarah sekaligus yang bertanggung jawab atas terbentuknya panorama dan keindahan alam Bandung.

Di sisi lain, banyak ulasan yang menyatakan bahwa danau ini merupakan danau buatan. Hal itu mungkin didasari atas kenyataan bahwa di sekitar danau telah dibuat tanggul-tanggul penahan abrasi yang dilengkapi dengan pintu air. Atau beberapa nama tempat di sekitar lokasi yang berbau Belanda. Kenyataan tersebut, tentunya bukanlah alasan yang kuat untuk menyatakan danau ini sebagai danau buatan.

Beberapa ahli kebumian yang konsen pada masalah patahan dan cekungan Bandung, justru membeberkan sejumlah fakta bahwa danau ini terbentuk akibat letusan Gunung Sunda sejak ribuan tahun yang lalu. Dengan kata lain, danau ini merupakan kaldera dari Gunung Sunda itu sendiri.

Gunung Sunda sendiri merupakan gunung purba yang dipercaya merupakan cikal bakal lahirnya Tangkuban Parahu setelah meletus. Dengan demikian, bisa dikatakan juga bahwa danau ini merupakan salah satu danau purba yang masih lesatari di wilayah Bandung.

Sejarah dan keberadaan Situ Lembang, saat ini memang menjadi polemik tersendiri. Di satu sisi, pembuktiannya sebagai danau purba masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Di sisi lain, keberadaannya yang kini di bawah komando militer, tentunya menambah panjang daftar birokrasi, terutama dalam hal perijinan. Artinya, tak sembarangan orang bisa masuk ke lokasi ini, terlebih pada saat latihan dan pendidikan militer digelar.

Kendati demikian, di luar waktu tersebut, danau ini sebenarnya bisa dinikmati oleh masyarakat umum. Dalam artian bisa digunakan sebagai objek wisata alam, kendati hanya dikenal oleh wisatawan lokal saja, itu pun hanya mereka yang senang menggeluti kegiatan alam bebas.

Di Balik Kisah Tangkuban Parahu

Dilihat dari lokasi, Situ Lembang terletak antara Gunung Burangrang dan Gunung Tangkuban Parahu. Dari lokasinya, kita bisa melihat fakta lain mengenai Gunung Tangkuban Parahu. Faktanya bahwa Gunung Tangkuban Parahu sama sekali tidak terlihat seperti perahu terbalik saat dilihat dari sekitar danau.

Kenyataan ini, tentunya memberi bukti dan gambaran lain tentang perkembangan folklore Sangkuriang atau Tangkuban Parahu. Dengan kata lain sangat mungkin jika folklore tersebut dibuat dan dikembangkan oleh masyarakat di bagian timur dan selatan dari Tangkuban Parahu. Masyarakat tersebut tidak lain adalah penduduk Bandung.

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *