Taman lalulintas di Bandung, mungkin telah dikenal keberadaannya oleh masyarakat luas, baik di Bandung sendiri mau pun di kota-kota sekitarnya. Hal ini wajar mengingat taman ini merupakan taman tematik pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mengusung konsep lalulintas sebagai temanya.
Kenyataan lain yang tak bisa ditutup-tutupi, dari semua yang mengenal taman ini, mungkin hanya sebagian kecil saja yang pernah masuk ke taman ini. sekali lagi, hal itu akan dianggap sangat wajar jika dibandingkan dengan menjamurnya objek wisata di tempat lain yang memang lebih atraktif.
Di balik semua itu, kiranya sedikit sekali orang yang memperhitungkan aspek sejarah di balik keberadaan taman ini. untuk itu, kita akan mengulas seperti apa sejarah keberadaan taman lalulintas yang masih bertahan hingga kini.
Sejarah Singkat
Taman ini, termasuk salah satu taman tua di kota Bandung yang telah ada sejak masa kolonial dulu. Pertama kali dibuka sebagai taman pada tahun 1898 namun masih berupa taman rawa. Artinya, segala sesuatu yang ada di tempat ini hanyalah rawa dan ekosistemnya.
Baru pada tahun 1915, rawa sebelum dijadikan Taman Lalulintas di Bandung ini dikeringkan untuk menjadi lapangan iliter. Beberapa jejeran pohon sengaja ditanam untuk menambah keragaman suasana. Penanaman pohon di tempat ini terus berlangsung hingga pada tahun 1920 taman ini dijadikan sebagai taman tropis yang tentunya berisi tanaman tropis. Lima tahun kemudian, di tahun 1925, untuk pertama kalinya taman ini diberi nama insulinde park.
Pembangunan insulinde park sebagai taman tropis terus dilakukan, hingga satu dasawarsa setelah pemberian namanya, taman ini memiliki koleksi lebih dari 90 jenis tanaman berbatang keras dan beragam bunga-bungaan.
Pada fase berikutnya, di era kemerdekaan pada tahun 1950 taman ini kembali berganti nama menjadi Taman Nusantara. Sejarah tidak berhenti sampai di situ, 8 tahun berikutnya, tepatnya pada tanggal 1 maret 1985, Taman Nusantara diresmikan sebagai taman lalulintas.
Ide dan pembangunan taman lalulintas ini, semuanya berawal dari perkumpulan Badan Keamanan Lalulintas (BKLL) cabang Bandung. Tujuannya tentu saja untuk memberikan edukasi atau pemahaman pada masyarakat tentang keamanan dan kesadaran berlalulintas. Meski pendiriannya sebagai taman lalulintas harus melalui perdebatan, pemikiran dan pemilahan dan pemilihan lokasi yang teramat panjang.
Sejarah ternuata terus berlanjut. Pada tahun 1965, sesuai dengan eputusan DPR-GR Kotamadya Bandung, Taman Lalulintas kembali berubah nama menjadi Taman Lalulintas Ade Irma Suryani.
Tak bisa dipungkiri jika pemberian nama ini dirasa teramat panjang untuk lidah masyarakat yang terbiasa dengan kata-kata pendek. Karenanya wajar jika di kemudian hari hingga saat ini, taman ini hanya dikenal dengan sebutan Taman lalulintas atau Taman Ade Irma Suryani. Uniknya, akan sangat aneh saat seseorang menyebut taman ini dengan naa Taman Lalulintas Ade Irma Suryani.
Apa pun itu, sekelumit sejarah tentang taman lalulintas di Bandung ini, kiranya bisa dianggap sebagai pengetahuan yang seharusnya tidak dilepaskan dari keberadaannya.