Bandung tidak hanya memiliki tempat wisata alam yang menarik, wisata belanja yang murah dan berkualitas, wisata kuliner yang unik, atau modernisasi kota yang berkembang pesat. Bandung juga memiliki beberapa tempat ibadah yang bisa menjadi wisata religi yang khidmat dan menyenangkan. Salah satu tempat yang bisa dijadikan tempat wisata religi yang menyenangkan dalah Masjid Al Irsyad Kota Baru Parahyangan Bandung.
Masjid yang terletak di lokasi yang strategis ini sangat mudah ditemukan. Berlokasi di Jl. Parahyangan Km 2,7 Kota Baru Parahyangan, Bandung, Jawa Barat yang tidak jauh dari jalan besar yang dilalui kendaraan, baik dari dalam maupun luar kota. Selain karena lokasinya, masjid yang satu ini juga memiliki arsitektur yang menarik dan unik, sehingga siapapun dapat dengan mudah menemukannya.
Arsitektur dan Interior Masjid Al Irsyad Bandung
Sebagai masjid yang menjadi salah satu tempat wisata religi di Bandung, Al Irsyad sangat menarik perhatian. Yang paling menarik dari masjid yang berlokadi di Padalarang tersebut adalah arsitektur dan interiornya yang berbeda dari masjid-masjid yang lain.
Masjid yang dirancang oleh walikota Bandung, Ridwan Kamil ini memang nampak berbeda dari masjid pada umumnya. Masjid ini ia rancang sebagaimana bentuk Kabbah yang berbentuk kubus. Inilah yang kemudian menginspirasi Ridwan Kamil untuk merancang bentuk dan arsitektur Masjid yang satu ini.
Dengan warna dasar abu-abu, masjid yang masih dalam satu komplek dengan Al Irsyad Satya Islamic School ini juga memberikan sentuhan ornament yang berbeda. Dinding-dinding yang menjadi pelindung masjid terbuat dari susunan batu bata yang mengagumkan. Susunan batu bata ini tidak sembarangan. Satu-satu batu bata disusun, sehingga membentuk susunan kalimat Bahasa Arab yang bertuliskan kalimat syahadat.
Jika dilihat secara keseluruhan, Masjid Al Irsyad Kota Baru Parahyangan ini memang nampak sederhana. Meskipun tampak sederhana, arsitektur masjid ini sangat terkenal diwilayah Bandung dan sekitarnya. Bahkan, Al Irsyad mendapat penghargaan The Best 5 World Building of The Year 2011 untuk kategori Bangunan Religi, versi Archdaily & Green Leadership Award tahun 2011 dari BCI Asia.
Masjid yang dibangun diatas lahan seluas 1 hektar ini tidak banyak menambahkan ornament di dalamnya. Interior dibagian dalam masjid, hanya diberi lampu penerangan yang berjumlah 99 buah. 99 buah lampu di dalam Masjid Al Irsyad Kota Baru Parahyangan ini diambil dari jumlah nama-nama suci Allah, yang oleh umat muslim dikenal Asmaul Husna.
Dinding yang sengaja dibuat dari susunan batu bata yang membentuk kalimat syahadat menjadi ventilasi udara alami tentunya mempercantik bagian dalam masjid. Pada malam hari, sorotan lampu yang ada di bagian dalam masjid akan menembus celah-celah batu bata yang disusun dalam bentuk syahadat.
Di bagian imam atau mimbar, masjid ini menampilkan pemandangan alam yang luas dengan tidak adanya sekat atau dinding yang membatasinya. Bagian imam yang juga menjadi arah kiblat sholat dibiarkan tanpa sekat dan langsung menghadap keluar. Ide ini sengaja dibuat dengan filosofi setiap gerakan sholat langsung tertuju pada Sang Maha Pencipta dan juga menjadikan alam sebagai pengingat bahwa setiap orang patut mensyukuri apa saja yang ada di dunia. Di tengah mihrab yang langsung menuju ke pemandangan alam juga terdapat bola besar bertuliskan lafadz Allah.
Jika dilihat dari bagian atas, lanskap Masjid Al Irsyad ini berbentuk garis-garis melingkar yang mengitari bangunan masjid. Hal ini dirancang oleh Ridwan Kamil selaku arsitektur karena terinspirasi dari konsep tawaf di Mekkah yang mengelilingi Kabbah.
Estetika Masjid Al Irsyad Kota Baru Parahyangan sangat menarik perhatian, tidak hanya memberikan nuansa berbeda seperti masjid pada umumnya, Al Irsyad juga menjadi pengingat bahwa masjid tidak harus berbentuk kubah seperti masjid pada umumnya.