Kota Tua Bandung mungkin bukan lagi hal baru bagi mereka yang mengenal Bandung. Bandung memang terkenal dengan bangunan tua dan bersejarahnya. Bahkan, banyak bangunan di kota ini yang telah ditetapkan sebagai situs bersejarah dan cagar budaya di samping juga bangunan-bangunan yang hilang dan beralih fungsi.
Meski demikian, saat ini muncul lagi wacana baru yang berkaitan dengan kota tua. Wacana tersebut adalah pembangunan Kawasan Sudirman sebagai Kota Tua di Bandung. Satu hal yang perlu diperhatikan, wacana tersebut bukan hanya lontaran sepintas lalu, melainkan telah digodok sebagai salah satu rencana pembangunan kota.
Dalam rencananya, pembangunan kawasan Sudirman sebagai Kota Tua Bandung, akan benar-benar dipoles dengan nuansa ‘jadul’. Hal yang paling sederhana adalah penggantian lampu-lampu kota dengan nuansa tempo dulu.
Pembangunan kawasan Sudirman sebagai Kota Tua memang didasari dengan alasan yang kuat. Banyak cagar budaya berupa bangunan tua yang telah ditetapkan dalam perda, berdiri dan berderet di kawasan ini, bangunan-bangunan tua tersebut meliputi rumah tinggal hingga pertokoan.
Sebagian besar wilayah ini pun terkenal dengan wilayah Pecinan di kota Bandung. Di satu sudut terdapat juga Klenteng tua sebagai tempat beribadah mayoritas warga keturunan Cina di Bandung. Dengan demikian, wajar jika beragam keberadaan bangunan tua tersebut kemudian dijadikan sebagai alasan utama dalam pembangunan kota tua.
Satu hal yang menjadi pokok permasalahan, keberadaan bangunan-bangunan tua tersebut, tentu saja harus dipandang sebagai potensi yang bisa digunakan sebagai aset daerah. Hal ini harus menjadi penekanan utama, di mana banyak bangunan tua dan bersejarah di kota Bandung hilang karena pembangunan yang tak memperhatikan nilai-nilai budaya dan sejarah.
Pengembangan wilayah Sudirman sebagai aset yang saat ini dibicarakan, sebenarnya sangat berkaitan dengan agenda wisata. Dengan kata lain kota tua bisa dijadikan sebagai bagian dari kunjungan wisata sejarah dan wisata edukatif di kota Bandung. Sebagaimana diketahui bahwa geliat wisata di Kota Bandung, kian hari kian meningkat. Bukan tak mungkin, pembangunan Kota Tua di Kawasan Sudirman ini akan semakin menambah geliat wisata tersebut.
Dalam pandangan sosial dan ekonomi, geliat wisata dari terbentuknya Kota Tua Bandung, tentu saja akan memberikan efek domino yang positif terhadap tumbuh kembangnya sektor sosial-ekonomi setempat. Semisal, terbukanya sektor lapangan pekerjaan baru, terbentuknya generasi-generasi kreatif dan seterusnya. Akankah rencana pembangunan Kota Tua ini sesuai dengan apa yang diharapkan kebanyakan orang? Kita lihat saja!