Kuliner pedas Bandung merupakan jenis makanan pedas yang banyak dicari. Tidak hanya orang Bandung sendiri, juga dari banyak wisatawan. Sensasi pedas yang diberikan oleh kuliner tersebut sangatlah menantang dan membuat penasaran. Bandung dengan hawa yang sejuk, tentunya akan sangat pas jika menyantap kuliner yang bisa membuat berkeingat tersebut.
Untuk menikmati kuliner pedas itu, Bandung memang memiliki banyak alternatifnya. Mulai dari makanan ringan berupa jajanan hingga makanan berat. Mulai dari rumah makan dengan skala sederhana hingga skala restoran, semuanya tersedia di kota ini. Beberapa di antaranya adalah rumah makan d’Seuhah Da Lada dan Mie Merapi.
Duel Kuliner Pedas Bandung, Mie Merapi vs d’Seuhah Da Lada
Mie Merapi
Mendengar nama makanan yang satu ini pastinya pikiran kita akan langsung tertuju bahwa makanan tersebut sangat pedas. Ya, dengan menggunakan kata ‘merapi’ bisa menjadi identitas pedas untuk makanan berbahan dasar mie tersebut.
Mie Merapi menyajikan aneka kuliner pedas dengan bahan utama mie. Ada cukup banyak menu yang ditawarkan, seperti mie ceker merapi, mie katsu, mie juara se-indonesia, mie iga merapi, dan masih banyak lagi. Selain deretan menu tersebut, rasa pedas di sini bisa disesuaikan, mulai dari level 1, 2, 3, hingga seterusnya.
Dalam satu mangkuk menu mie yang ditawarkan, disajikan dengan beberapa topping. Ada yang diberi dengan potongan telur, sayuran, daging tipis, atau juga ceker super pedas. Tidak lupa disertai dengan kuah merapi yang pastinya bisa membuat perut menjadi panas.
Konsep yang diberikan dari tempat makan kuliner pedas ini adalah anak muda. Hal itu bukan tanpa alasan, karena makanan dengan jenis ini memang sedang digandrungi oleh banyak anak muda.
Harga yang ditawarkan oleh pemilik Mie Merapi cukup terjangkau. Dari mulai 11 ribu rupiah hingga 20 ribu rupiah. Mie Merapi ini berlokasi di Jalan Pahlawan No. 24 Bandung, dekat dengan salah satu supermarket besar.
d’Seuhah Da Lada
Kuliner pedas Bandung lainnya adalah d’Seuhah Da Lada. Tempat makan ini adalah sebuah rumah makan yang memiliki konsep restoran modern, namun memiliki menu tradisional yang autentik.
Melihat dari namanya mungkin bagi yang tidak mengerti bahasa Sunda mungkin akan bertanya-tanya. Nama ‘seuhah’ merupakan ekspresi dari orang yang telah makan pedas. Sementara itu, ‘lada’ merupakan arti dari ‘pedas.’ Semua penamaan tersebut diambil dari bahasa Sunda yang berarti makan pedas yang terlalu pedas.
Seperti namanya, menu yang dihadirkan di rumah makan itu kebanyakan menu Sunda, seperti ulukutek, karedok, sayur asem, pencok leunca, dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, menu andalannya pun ada, seperti ayam ngumpet, sate goreng, berbagai menu gurame, dan tentunya masih banyak lagi.
Lalu, dari mana datangnya sensasi pedas itu? Rasa pedas itu akan didapat dari empat jenis sambal yang disajikan. Keempat jenis sambal itu, di antaranya sambal goreng, sambal dadak, sambal ijo, dan sambal cobek. Semua sambal tersebut memberikan cita rasa pedas yang gurih. Selain itu, rasa pedas lainnya juga bisa didapat dari menu lainnya, salah satunya dari sayur cabai gendot. Untuk cemilan pedasnya, rumah makan ini memiliki keripik pedas dengan nama ‘Ma Inot.’
Untuk urusan harga jangan terlalu khawatir. Meskipun konsepnya restoran, namun berbagai menunya dibanderol cukup terjangkau. Harga yang diberikan mulai dari 14 ribu rupiah, hingga 88 ribua rupiah. Di rumah makan ini juga disertai dengan menu paket sampai dengan 75 ribu rupiah.
Untuk menuju lokasi d’Seuhah Da Lada ini tidaklah sulit, yakni berada di Jalan Raya Lembang No. 121, Lembang Bandung Barat.
Kini tidak perlu ragu lagi untuk menyantap kuliner pedas Bandung, terutama jika sedang musim penghujan. Selamat mencicipi.