Kelestarian Sungai Cikapundung Bandung, Akankah Terjadi?

4 Likes Comment
Sungai Cikapundung Bandung

Kelestarian Sungai Cikapundung Bandung, kiranya tetap menjadi prioritas utama bagi para komunitas peduli lingkungan di Bandung. Hal ini tentu saja sangat berkaitan dengan fungsi vital dari Sungai Cikapundung terhadap kehidupan warga Bandung.

Menilik aspek sejarah, tak diragukan lagi jika aliran Sungai Cikapundung telah memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan Bandung sebagai Kota. Hal seperti ini telah disadari jauh sebelum Bandung berkembang menjadi kota besar seperti saat ini. Bukti nyata yang masih bisa dilihat dan dirasakan saat ini adalah pembuatan Kanal Cikapayang yang memanfaatkan aliran sungai Cikapundung. Atau pembangunan PLTA Bengkok sebagai PLTA tertua di Bandung.

Secara historis, kanal Cikapayang dibangun di era kepemimpinan Bupati Martanegara. Kanal yang kemudian mengairi sebagian besar kota Bandung ini, merupakan urat nadi sekaligus embrio dari kota Bandung. Di masa lalu, kanal ini memang memiliki fungsi sebagai irigasi warga. Di samping juga irigasi utama bagi taman-taman yang ada di kota Bandung. Bayangkan, bagaimana wajah kota Bandung saat ini jika tak pernah ada kanal tersebut.

Kembali pada permasalahan Cikapundung yang saat ini sangat layak untuk dibilang kritis, kelestarian sungai utama di Kota Bandung ini, kiranya semakin terancam dengan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh ulah manusia.

Kerusakan lingkungan bahkan telah terjadi di hulu sungai ini. Ratusan peternak sapi sengaja memanfaatkan Cikapundung sebagai pembuangan akhir. Perilaku yang sebenarnya tak disadari ini, jelas telah menghasilkan pencemaran di hulu sungai yang sifatnya masive. Cara utama mengatasi hal ini, jelas dengan menyentuh kesadaran warga terhadap lingkungan hidup. Oleh karena itu, kelestarian Sungai Cikapundung Bandung harus segera dilakukan.

Di sepanjang daerah Aliran Sungai, pencemaran Cikapundung semakin terlihat jelas. Bukti nyata yang bisa dilihat adalah banyaknya sampah di sepanjang Sungai Cikapundung. Selain juga saluran air kotor dari rumah-rumah warga yang dibuang langsung ke sungai ini. Hal ini, lagi-lagi membuktikan bahwa kesadaran warga terhadap lingkungan masih sangat kurang.

Di lain sisi, berbicara tentang sungai tentunya tak semata berbicara tentang kualitas. Kuantitas air pun menjadi bagian yang tak bisa dipisahkan. Benyak penelitian dan literatur yang menyatakan bahwa debet air Cikapundung semakin berkurang. Satu alasan kuat yang menjadi penyebabnya adalah alih fungsi lahan di wilayah resapan air.

Dari sedikit uraian di atas, jelas jika pencemaran dan kerusakan Cikapundung telah menyentuh berbagai sektor. Dan cara utama juga pertama untuk mengatasi permasalahan ini, bukanlah seberapa canggih teknologi.

Melainkan seberapa besar aktivitas edukatif yang mampu menyentuh kesadaran warga, terutama warga di sekitar Cikapundung. Jika hal ini tak segera ditanggapi, maka kelestarian Sungai Cikapundung Bandung yang diidam-idamkan oleh banyak pihak, hanya akan terjadi di alam mimpi.

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *