Salah satu surga wisata kuliner Jawa Barat adalah resto dan cafe di Dago Bandung yang jumlah dan jenisnya sangat banyak. Mulai dari yang bernuansa romantis, alami, modern dan sebagainya bisa ditemukan di tempat ini.
Cafe di Dago Bandung dan Serba-serbinya
Serba-serbi Dago
Demikian pula dengan menu masakannya dari masakan tradisional Indonesia sampai masakan Eropa, western, China, Jepang semua tersedia lengkap dengan harga yang sangat bervariasi. Bagi yang berkantong tebal, bisa memilih cafe atau resto berkelas.
Namun untuk wisatawan berdompet tipis, juga bukan merupakan masalah besar karena di Dago banyak cafe yang mematok harga murah meriah bagi pengunjungnya. Dengan satu lembar uang senilai 50 ribu rupiah saja, kita bisa menikmati aneka menu masakan dan minuman hingga puas dan nongkrong selama berjam-jam di cafe-cafe yang bertebaran di setiap tempat.
Bukan merupakan hal yang aneh lagi jika daerah Dago sudah menjadi sasaran dan tujuan utama para wisatawan saat berlibur di kota Bandung. Bahkan banyak yang memandang Dago sebagai salah satu ikon kota berjuluk Paris Van Java ini.
Sebelumnya, sekitar tahun 1950 hingga 1970 kawasan ini merupakan area pemukiman kelas atas. Memasuki tahun 1970 menjadi pusat kawula muda yang ingin berkumpul. Lalu pada tahun 1990, terjadilah perubahan yang sangat besar di Dago, yaitu berdirinya toko atau factory outlet pakaian.
Cafe-cafe yang bertebaran di kawasan Dago
Proses ini disusul dengan perubahan lain yang membuat daerah ini menjadi pusat kuliner wisata kuliner hingga sekarang. Sejak saat itu pula bermunculan Cafe di Dago Bandung yang mendapat kunjungan yang banyak dari pelanggan.
Sebut saja Cafe Lentera yang selalu ramai terutama pada malam hari. Menu utamanya masakan khas Italia, pizza, Mash Potato, Calamari, Banana Priter dan sebagainya. Harganya sangat murah sekitar duapuluh sampai tigapuluh ribu rupiah saja setiap menu per porsi. Lokasinya juga sangat enak untuk bersantai dan nongkrong.
Ada lagi Roemah Kopi yang tentu saja sajian utamanya adalah minuman berbahan kopi. Bentuk bangunannya hampir mirip dengan rumah tinggal biasa tapi masih kuno. Kesan kuno dan antik inilah yang justru menjadikan Roemah Kopi sering didatangi pengunjung yang mau bersantai sambil menikmati minuman kopi yang terdiri dari berbagai macam varian dan sajian masakan.
Beda lagi dengan Stone Cafe yang terletak di Raca Kendal. Resto atau cafe di Dago Bandung ini mengusung dua konsep sekaligus yaitu Eropa dan nuansa pedesaan. Sebagian besar dinding pada ruangannya dihias ornamen batu. Keindahan ini masih ditambah lagi dengan suara gemericik air yang membuat suasananya terasa makin alami.