Rumah Baca Buku Sunda Jeung Sajabana, pada dasarnya merupakan perpustakaan yang berisi buku-buku Sunda. Perpustakaan ini berada di salah satu perumahan kota Bandung, lengkapnya di Perumahan Margawangi JL. Margawangi VII No.5 Margacinta Bandung.
Perpustakaan ini terbuka untuk saja yang berminat, tanpa dipungut biaya sedikit pun. Namun demikian, pengunjung hanya boleh embaca di tempat, tanpa bisa dibawa pulang. Dengan kata lain, semua bacaan yang ada di tempat ini tidak untuk dipinjamkan.
Jenis Bacaan
Rumah Baca Buku Sunda Jeung Sajabana, sepertinya fokus pada buku-buku atau bacaan berbahasa Sunda. Namun, setelah memasuki tempat ini, pengunjung akan menemukan banyak bacaan di luar bahasa Sunda. Mungkin di sinilah maksud atau makna dari istilah Jeung Sajabana yang memiliki arti dan sebagainya.
Bacaan yang ada di tempat ini, tidak sebatas buku terbitan tertentu, tetapi juga kumpulan cerita, atau artikel bahasa Sunda yang menarik dalam bentuk kliping.
Belajar Membaca
Kendati banyak buku di luar bahasa Sunda, buku dan bacaan Sunda seperti artikel biasanya menjadi fokus utama yang lebih banyak diminati pecinta bacaan. Mengapa demikian? Alasannya yang paling banyak ditemui adalah kesulitan untuk membaca teks dalam ejaan Sunda.
Jika buku berbahasa Indonesia mungkin akan habis dibaca dalam beberapa jam saja. Beda halnya denganbahasa Sunda yang membutuhkan waktu lebih banyak. Hal itu wajar mengingat otak harus berkerja berkali-kali lipat untuk menerjemahkan ejaan dan maknanya. Belum lagi banyak penggunaan kata, istilah atau peribahasa dalam bahasa Sunda yang terdengar asing.
Karenanya wajar, saat pengunjung membaca teks sunda di tempat ini, mereka seolah-olah akan menjadi bagian dari kelompok belajar membaca.
Ironi
Kendati gratis dan bebas untuk siapa saja dan banyak rangkaian kegiatan yang telah dilakukan di tempat ini. Sebuah ironi tentang budaya literasi jelas terlihat dengan minimnya kunjungan ke tempat ini. Beragam alasan mungkin bisa digunakan sebagai penjelasan. Alasan pertama, rumah baca ini menyatu dengan rumah tinggal yang membuat pengunjung canggung untuk masuk. Atau bisa saja karena minat baca warga Bandung dan sekitarnya memang rendah.
Apa pun itu, keberadaan Rumah Baca Buku Sunda Jeung Sajabana ini, sangat patut untuk diapresiasi. Alasan utamanya, selain mendukung budaya literasi, rumah baca ini pun memiliki kontribusi yang besar dalam pendokumentasian buku-buku berbahasa sunda dan bacaan lainnya yang menyangkut kesundaan. Tertarik untuk berkunjung?