Bandung merupakan kota besar yang menjadi lokasi kunjungan berwisata. Namun kota Bandung juga menyimpan banyak permasalahan. Selain kemacetan, yang sudah menjadi jamak di berbagai sudut kota Bandung, masalah klasik yang sudah ada sejak dulu adalah sampah. Menumpuknya sampah di sudut-sudut kota Bandung sudah menjadi pemandangan lumrah. Namun, ke depannya citra Bandung adalah kota sampah (seharusnya) akan memudar.
Membangun Citra Bandung (Bukan Lagi) Kota Sampah
Seorang blogger asal Bulgaria, Inna Savova, sempat menyebut Bandung sebagai “The City of Pig” karena masalah sampahnya. Inna, yang sudah menetap di Bandung selama tiga setengah tahun ini mengkritik masalah sampah di kota Bandung, termasuk kebiasaan buruk warganya. Sampah memang banyak menumpuk di beberapa titik di kota Bandung. Hal ini diperparah dengan kebiasaan warga yang membuang sampah sembarangan. Hampir semua orang benci sampah, namun masih banyak juga yang membuang sampah sembarangan. Contoh sepelenya, masih menjadi budaya bahwa setelah makan, sampah ditinggalkan atau dibuang sembarangan. Budaya semacam ini jelas sangat membantu citra Bandung sebagai kota sampah.
Merubah budaya memang tidak mudah, apalagi yang sudah mengakar dan dianggap sebagai sebuah kewajaran. Perlu ajakan yang dilakukan terus-menerus dan juga dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, agar julukan Bandung kota sampah dapat dihapuskan. Banyak warga yang malas membuang sampah di tempat sampah, karena jarangnya tempat sampah di kota Bandung. Karena itu, Pemerintah Kota Bandung saat ini sedang berusaha untuk menempatkan banyak tempat sampah di berbagai sudut kota. Dengan banyaknya tempat sampah yang tersedia maka tidak ada alasan lagi dari warga bahwa kota Bandung kekurangan tempat sampah.
Selain itu, banyak kebijakan lain yang mendukung pengurangan tumpukan sampah di kota Bandung. Hal ini tentu saja untuk menghapus julukan Bandung sebagai kota sampah. Pemerintah kota telah memulai membersihkan gorong-gorong dari sampah yang menumpuk. Selain itu, ada reformasi dinas kebersihan, sehingga dinas ini tidak hanya bertugas membersihkan namun juga mengampanyekan kepada warga untuk peduli pada penanganan sampah. Pemerintah kota juga sedang menggodok peraturan untuk memberikan denda bagi warga yang membuang sampah sembarangan.
Jika semua kebijakan ini berjalan dengan lancar serta warga juga mendukung dengan maksimal maka tumpukan sampah di kota Bandung akan menjadi mitos. Usaha untuk merubah budaya bisa dilakukan jika ada niat dan kesungguhan. Seringkali sangsi dan penghargaan diperlukan untuk merubah budaya yang sudah akut. Mari buang sampah pada tempatnya dan bersiap mengucapkan selamat tinggal pada cap Bandung Kota Sampah.