Bandung sebagai ibu kota Jawa Barat kental dengan nuansa Sunda. Ciri khas budaya Sunda terlihat dari bahasa yang digunakan serta budaya masyarakat sehari-hari. Kedepannya, penanda budaya daerah ini akan lebih tercerminkan lagi ketika warga mulai sering terlihat memakai pakaian sunda yang menjadi adat istiadat wilayah tersebut.
Memakai pakaian Sunda atau adat dalam kehidupan modern mungkin terlihat aneh. Namun jika suatu keanehan itu telah membudaya di masyarakat, tentu hal itu akan dipandang sebagai sebuah kewajaran. Untuk memulai “kewajaran” ini tidak mudah. Perlu adanya ajakan dan peraturan yang memaksan dan mengajak banyak orang untuk melakukannya.
Sehari Memakai Iket, Nyunda dengan Pakaian Sunda
Pemerintah Kota Bandung sudah memulai membuat kebijakan-kebijakan yang menonjolkan budaya Sunda. Salah satu kebijakan yang dibuat adalah setiap hari Rabu, setiap Pegawai Negeri Sipil dan Pelajar di Kota Bandung dianjurkan memakai ikat dan pakaian Sunda. Tujuan dari adanya kebijakan ini adalah bisa muncul keberpihakan pada peraturan daerah tentang kebudayaan Sunda.
Selain itu, kebijakan ini juga dibuat untuk mendekatkan kembali warga Bandung dengan budaya Sunda. Budaya daerah seringkali dianggap aneh jika dipertemukan dengan budaya modern. Padahal, identitas ini bisa menjadi penting sebagai penanda budaya setempat dan kepentingan lainnya, salah satunya adalah citra. Citra Bandung sebagai pusat budaya Sunda bisa menjadi alat untuk berbagai kepentingan, misalnya adalah untuk kepentingan pariwisata.
Kebijakan berpakaian Sunda ini memang awalnya hanya pada ikat kepala. Jika sukses, kedepannya Pemerintah Kota Bandung berencana untuk mengimbau warga, terutama PNS dan pelajar untuk memakai pangsi. Bagi PNS dan pelajar wanita juga akan diimbau untuk memakai kebaya Sunda. Teknis pemakaian dan model kebaya Sunda ini dibebaskan bagi individu masing-masing.
Selain berpakaian Sunda, ada juga imbauan untuk menggunakan bahasa Sunda. Pemakaian bahasa Sunda banyak terkikis oleh adanya bahasa asing dan pemakaian bahasa Indonesia. Bahasa daerah di berbagai tempat juga mengalami fenomena yang sama. Karena itu, imbauan untuk memakai bahasa Sunda pada satu hari setiap minggunya dimaksudkan untuk melestarikan bahasa daerah.
Budaya daerah dan pembangunan di berbagai bidang bisa berjalan beriringan. Budaya daerah dianggap aneh karena merebaknya budaya modern dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada salahnya menunjukkan identitas diri dengan budaya daerah. Saat banyak orang berbudaya daerah dalam kehidupan sehari-hari, maka hal ini tidak akan dipandang sebagai keanehan lagi. Bandung nanti tidak hanya menjadi ibu kota Jawa Barat namun juga pusat kebudayaan Sunda di Indonesia.