20.000 Pemain Angklung dalam Rangka Pemecahan Rekor untuk Bandung

25 Likes Comment
. Pemain Angklung

Tepat pada tanggal 23 April 2015, sehari sebelum peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60,  Kota Bandung berhasil memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) setelah memainkan angklung dengan peserta terbanyak. Pemecahan rekor untuk Bandung ini merupakan rangkaian dari peringatan KAA yang ke-60 di kota kembang tersebut.

Pemecahan Rekor MURI

Bandung yang merupakan tuan rumah penyelenggaraan peringatan Konferensi Asia Afrika memang menyiapkan berbagai kegiatan untuk menyambut event internasioanl tersebut. Berbagai persiapan dilakukan untuk memperingati Konferensi Asia Afrika yang digelar setiap 10 tahun ini. Dan di umur ke-60, Kota Bandung pun mempersiapkan persembahan dengan menggelar permainan angklung dengan jumlah peserta terbanyak untuk memecahkan rekor MURI.

Kegiatan yang merupakan rangkaian acara KAA ke-60 tahun ini digelar di Stadion Siliwangi Bandung yang dihadiri pula oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Bahkan, tokoh paling sentral di Kota Bandung tersebut sempat membantu peserta untuk berbaris rapi di lapangan yang sering digunakan untuk pertandingan Persib tersebut.

Dalam pemecahan rekor MURI, peserta yang berjumlah 20.000 ini dikumpulkan dari berbagai kalangan, mulai dari siswa sekolah, mahasiswa, karyawan, hingga wisatawan asing yang ikut serta dalam penyelenggaraan acara tersebut. Para peserta ini sebelumnya melakukan pendaftaran yang diselenggarakan oleh panitia beberapa hari sebelum hari H.

Terselenggaranya pemecahan rekor ini juga tidak terlepas dari panitia yang dibantu oleh Saung Angklung Udjo sebagai pihak yang tentunya memberikan point terbesar dalam terselenggaranya kegiatan tersebut. Bahkan dalam pemecahan rekor untuk Bandung ini, pihak Saung Angklung Udjo memperkenalkan konduktor cilik yang juga mempimpin saat permainan angklung ini berlangsung.

Memainkan lagu milik Micheal Jackson berjudul We Are The World, Bandung secara resmi memecahkan rekor MURI sebagai kota yang memainkan angklung dengan jumlah peserta sebanyak 20.000 orang. Di kesempatan yang sama, walikota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, pemecahan rekor ini bukan untuk Pemerintahan Kota Bandung, melainkan untuk Bandung, warga Bandung, Jawa Barat, dan untuk Indonesia.

Oscar Semesta Susilo, sebagai wakil direktur Museum Rekor Dunia Indonesia menjelaskan, banyaknya peserta pemain angklung di rangkaian acara KAA ke-60 ini dipastikan akan memecahkan rekor dunia juga. Rekor angklung yang sebelumnya diadakan di Jakarta pada tahun 2008 hanya diikuti oleh 11.000 orang. Hal ini menunjukkan, Bandung sebagai tuan rumah penyelenggaraan acara tersebut memiliki peluang besar dalam memecahkan rekor dunia.

Permainan Angklung di Bandung yang Memecahkan Rekor MURI

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Bandung menjadi kota yang berhasil memecahkan rekor MURI untuk memainkan angklung dengan jumlah peserta sebanyak 20.000. Permainan angklung yang digelar di Stadion Siliwangi ini memang sangat menarik perhatian. Tidak hanya warga Bandung, wisatawan asing dari luar negeri pun turut memeriahkan dan memecahkan rekor tersebut.

Sebelumnya, pihak panitia memang menggelar pendaftaran terkait terselenggaranya acara pemecahan rekor untuk Bandung tersebut. Banyak peserta yang datang mendaftarkan diri untuk mengikuti acara tersebut, mulai dari sekolah-sekolah, mahasiswa, kalangan karyawan, dan lain sebagainya. Tidak heran jika acara tersebut mendapat perhatian yang cukup banyak dari warga Bandung dan sekitarnya.

Untuk memecahkan rekor tersebut, peserta yang di pimpin oleh konduktor dari Saung Angklung Udjo ini memainkan lagu We Are The World dari Micheal Jackson. Seluruh peserta yang berada di lapangan tersebut mengikuti instruksi dari konduktor saat pemecahan rekor tersebut berlangsung.

Sebelum memainkan lagu utama untuk memecahkan rekor, peserta diajak untuk memainkan dua buah lagu yang dijadikan sebagai ajang untuk latihan. Lagu yang turut dibawakan dalam acara pemecahan rekor tersebut adalah Ibu Pertiwi dan Padamu Negeri.

Pemecahan rekor untuk Bandung dengan memainkan lagi We Rae The World oleh 20.000 orang ini, mengukuhkan bahwa Bandung merupakan kota kompak dan tuan rumah angklung yang sebenarnya.

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *