Kemacetan di Bandung, hingga saat ini masih dianggap sebagai masalah utama yang perlu dipecahkan. Bayak alasan yang bisa digunakan untuk menggambarkan kemacetan di Ibu Kota jawa Barat ini. Alasan utamanya tentu sajaberkaitan erat dengan kemampuan atau daya tampung jalanan kota Bandung yang tak sebanding dengan jumlah kendaraan.
Namun demikian, tak bisa juga dipungkiri jika keterbatasan lahan parkir merupakan masalah serius yang juga dianggap sebagai penyebab kemacetan di Bandung. Kurangnya lahan parkir, akan terlihat menjadi masalah yang lebih serius saat dihadapkan dengan waktu kunjungan wisata, yaitu akhir pekan dan musim liburan.
Secara logis, di puncak kunjungan wisata ini, kedatangan wisatawan secara langsung telah menambah jumlah kendaraan di Bandung. penambahan jumlah endaraan ini, sudah tentu menyebabkan jalanan Bandung menjadi lebih padat dari sebelumnya. hasilnya sudah bisa dipastikan bahwa laju kendaraan akan terhambat.
Di sisi lain, wisatawan yang datang ke Bandung umumnya mencari spot atau tempat-tempat tertentu yang menjadi target tujuannya. Beberapa tempat yang menjadi favorit wisatawan berkaitan dengan kegiatan belanja dan kuliner. Sayangnya, dari sekian banyak tempat tersebut, tak satu pun tempat dengan lahan parkir yang mampu menampung banyak kendaraan.
Mall Paris Van Java sebagai salah satu mall terbesar di Bandung misalnya. Mall ini bahkan menyediakan lahan parkir yang bisa dikatakan tidak memadai. Alhasil, beban parkir beralih ke badan jalan atau area-area sekitarnya. penggunaan badan jalan dan area sekitar yang tidak diperuntukkan untuk lahan parkir tentunya akan menyebabkan penyumbatan arus jalan.
Dan kemacetan, tentu saja menjadi konsekuensi logis dari keadaan ini. Kondisi seperti ini, kiranya merupakan kondisi umum yang terjadi di Bandung. Artinya, semua tempat wisatadi Bandung bisa dikatakan tak memiliki lahan parkir yang memadai.
Di sisi lain, minimnya area atau lahan parkir kerap disebabkan juga oleh penyalahgunaan lahan parkir sebagai ‘tempat penitipan’, khususnya mobil. Dalam kasus ini, banyak warga atau wisatawan yang sengaja menitipkan mobilnya selama berjam-jam atau berhari-hari hingga penitipan permanen bagi warga. Perilaku seperti ini, tentu saja berimplikasi langsung pada berkurangnya area parkir.
Hasilnya, banyak kendaraan yang kemudian berputar-putar atau berjalan lambat semata-mata untuk mencari lahan parkir. Keadaan seperti ini, menyebabkan hal yang sama seperti kondisi sebelumnya, yaitu arus jalan menjadi terhambat dan kemacetan di Bandung adalah hasil akhirnya.