Bandung kota pintar atau smart city, kiranya tetap menjadi salah satu fokus utama di era pemerintahan Ridwan Kamil dan Oded M.Danial. Konsep smart city sendiri lebih diartikan sebagai pembangunan yang berwawasan teknologi. Bisa juga dikatakan sebagai pembangunan masyarakat agar melek teknologi.
Bukti paling nyata dan paling mudah dalam penerapan konsep Bandung pintar ini, adalah pemasangan wi-fi di area publik. Semisal di taman kota atau di dalam bus sekolah dan bus Bandros. Bahkan dalam beberapa waktu ke depan, pemerintah kota Bandung menargetkan agar semua café, restoran dan pusat perbelanjaan di Bandung harus menyediakan wifi sebagai layanan utamanya.
Tujuan dari pemanfaatan wi-fi untuk mencapai target Bandung kota pintar, tentu saja berkaitan dengan kemajuan zaman. Seperti diketahui, di era modern saat ini arus informasi yang cepat seolah menjadi sesuatu yang wajib.
Kecepatan informasi pun bisa digunakan sebagai parameter utama dari kecepatan pembangunan dan modernitas. Sementara wi-fi sebagai salah satu bagian dari teknologi, bisa dianggap sebagai sarana modern yang berhubungan langsung dengan akses dan penyebaran informasi. Singkatnya, pemeratan wi-fi di tempat-tempat umum merupakan salah satu upaya dalam pemerataan penyebaran dan akses informasi dari dan untuk warga.
Selain wi-fi, citra Bandung sebagai kota pintar pun telah ditanam di sekolah-sekolah. Beberapa sekolah memang telah memanfaatkan wi-fi sebagai sarana umum yang bisa diakses oleh segenap warga sekolah yang bersangkutan. Namun satu hal yang membanggakan adalah hadirnya konsep sekolah pintar berbasis teknologi.
Konsep sekolah yang baru diresmikan pada tahun ajaran 2014-2015 ini, memang baru bisa dilihat dirasakan di SMAN 3 Bandung. Dengan kata lain, baru sebatas pilot project yang tentunya bisa diikuti dan diselenggarakan di sekolah-sekolah lainnya di Bandung.
Pemanfaatan teknologi di Bandung, ternyata bisa dilihat dari hal-hal sederhana. Semisal pemanfaatan media sosial sebagai layanan informasi publik. Tujuan dari pemanfaatan teknologi sebagai layanan informasi publik ini adalah pemberian ruang bagi masyarakat untuk mengetahui seperti apa kinerja pemerintahan dan sarana yang mudah dan murah bagi masyarakat untuk menyalurkan keluh-kesah atau pengaduan berkaitan dengan kondisi yang ada di kota Bandung.
Pemanfaatan teknologi sebagai layanan infrmasi publik ini, diharapkan mampu menghasilkan kesinambungan antara kinerja pemerintah dan sistem kontrol dari masyarakat. Sistem kontrol inilah yang menjadi tujuan tersembunyi lain dari Bandung kota pintar yang dicitrakan. Singkatnya, semakin tinggi kontrol masyarakat terhadap citra pemerintahan bisa dianggap sebagai parameter kuat yang menunjukkan semakin pintarnya masyarakat tersebut.