Revitalisasi alun-alun Ujungberung Bandung yang sedang dilaksanakan, diperkirakan akan selesai pada pertengahan 2015 nanti. Keberadaan alun-alun yang berada di jalan raya Ujungberung ini, memang memiliki fungsi vital sebagai ruang publik bagi warga Bandung Timur.
Beragam acara dan hiburan kerap digelar di lapangan yang berhadapan langsung dengan mesjid dan pasar ini. Sebut saja korsel (carusell) yang seringkali hadir sebagai sarana hiburan murah masyarakat. Begitu pun dengan beragam jenis permainan anak seperti motor mini yang memang menggunakan alun-alun ini sebagai lahan bermainnya.
Di sisi lain, keberadaan hiburan tersebut memiliki dampak negatif semisal kemacetan yang diakibatkan oleh keramaian. Berkaitan dengan keberadaan ruang terbuka, tak bisa dipungkiri jika kehadiran hiburan murah tersebut juga menyebabkan lahan atau lapangan alun-alun menjadi rusak, berlubang, kotor, tak terawat atau kumuh. Keadaan seperti itu akan terlihat semakin buruk di musim penghujan.
Untuk meningkatkan kenyamanan dan kebersihan alun-alun sebagai ruang terbuka bagi masyarakat, pemerintah Kota Bandung melakukan revitalisasi area seluas 4000 m persegi ini dengan memanfaatkan dana hibah dari pihak ketiga.
Dalam rencananya, revitalisasi alun-alun Ujungberung ini akan didirikan beragam fasilitas umum semisal area bermain anak, gazeboo, kolam, jogging track dan panggung besar yang dilengkapi dengan megatron. Dengan kata lain, wajah alun-alun Ujungberung akan benar-benar berubah ke dalam bentuk yang lebih modern.
Ada pun material yang akan digunakan dalam revitalisasi ini adalah batu granit atau andesit untuk area berjalan kaki, rumput sintetis untuk area bermain anak. Sementara fasilitas yang akan dihadirkan di alun-alun ini adalah toilet umum, hotspot area dan tentunya ampliteater dengan layar megatron.
Ada banyak manfaat dan tujuan dari revitalisasi kawasan ini, salah satunya adalah pemerataan ruang publik yang nyaman di kawasan Bandung. Jika selama ini ruang publik yang nyaman hanya dirasakan di wilayah kota, maka warga Ujung Berung dan Bandung Timur pada umumnya bisa memanfaatkan alun-alun sebagai ruang terbuka yang nyaman untuk beragam aktivitas. Dengan demikian konsep keadilan lingkungan atau pembangunan berwawasan lingkungan bisa terakomodir dengan baik.
Akankah revitalisasi alun-alun Ujungberung ini terealisasi sesuai dengan harapan? Kita tunggu saja akhir prosesnya di bulan Juni 2015. Namun demikian, satu hal yang paling penting dalam pembangunan apa pun adalah kesadaran warga untuk menjaga dan merawat. Dengan kata lain keberhasilan dari revitalisasi kawasan alun-alun Ujungberung ini, bukan seperti apa wajah alun-alun di masa depan, namun lebih pada perilaku dan peran serta warga dalam merawat fasilitas umum.
