Etnik Tionghoa memang menyebar ke seluruh dunia. Hampir di setiap Negara pasti akan ada etnik Tionghoanya. Salah satunya di Indonesia, khususnya di Bandung. Pada zaman colonial Belanda, etnik Tionghoa ini diberi lahan untuk dijadikan tempat tinggal, dan menyebar ke beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya kota Bandung. Di manakah kawasan Pecinan Bandung dan seperti apa kawasan ini? Simak informasinya berikut.
Jalan-Jalan di Kawasan Pecinan Bandung
Kawasan Pecinan di Bandung
Etnik Tionghoa yang ada di manapun umumnya akan terkonsentrasi berada di suatu atau beberapa wilayah. Mereka akan membentuk suatu koloni meskipun tidak disterilkan dari warga setempat (lokal). Mereka juga berbaur dengan warga lainnya.
Di Bandung sendiri, warga Tionghoa ini menempati kawasan Gardujati, Otto Iskandardinata, Pasar Baru, dan Kalipah Apo. Tak heran jika di sini banyak bangunan bergaya Cina. Hingga kini, bangunan-bangunan ini maih berdiri tegak meskipun terlihat kusam karena tidak terawat.
Kawasan Pecinan Tempo Dulu
Kawasan Pecinan Bandung ini sudah berkembang sejak 200-an tahun yang lalu. Setiap daerah pecinan akan dikepalai oleh seorang Wijkmeester. Kedudukan ini berada di bawah disebut Leuittenant der Chineeschen. Seorang etnik Tionghoa pernah menjabat sebagai disebut Leuittenant der Chineeschen untuk mengepalai Citepus dan Suniaraja pada tahun 1914.
Seiring dengan berkembangnya zaman, pemisahan etnik mulai tidak berlaku. Pemisahan etnik berdasarkan pada warna kulit, ras, agama atau yang lainnya dihapuskan pada tahun 1930. Tokoh yang berperan dalam pelaksanaan kebijakan penghapusan diskriminasi ini adalah Thomas Karten. Ia adalah seorang insinyur asal Belanda yang ditugasi untuk merancanf pembaharuan dan perluasan perekonomian kota Bandung.
Sejak saat itulah, pengkotak-kotakan ras sudah tidak ada lagi. Dengan tidak adanya diskriminasi ini, etnik Tionghoa tidak lagi terpusat di sautu tempat tapi menyebar ke seluruh wilayah kota Bandung. Kaum Tionghoa ini lebih memikirkan soal ekonomi dan kesejahteraan dibanding mengurus isu-isu ras yang bisa menimbulkan perpecahan. Tak heran jika hingga kini enik Tionghoa mendominasi perdagangan di kawasan ini.
Di kawasan ini, banyak terdapat toko atau tempat makan dengan cita rasa Oriental. Di Kalipah Apo misalnya, hingga kini tersohor sebagai pusat perlengkapan rumah khususnya perlengkapan dapur dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Di kawasan ini juga terdapat beberapa tempat makan yang menyediakan beragam menu seperti dim sum, kwetiau, dan sebagainya.
Anda penasaran? Langsung saja datang ke kawasan Pecinan Bandung. Selamat berkunjung.