Menengok perjuangan kemerdekaan di Museum Mandala Wangsit Siliwangi, dilakukan untuk mengingat sulitnya perjuangan memperoleh Indonesia merdeka. Museum ini memiliki rekam lengkap perjuangan bangsa Indonesia, terutama yang terjadi di Jawa Barat. Sejarah memang harus selalu dikenang di manapun berada, agar menjadi pelajaran berharga.
Menengok Perjuangan Kemerdekaan Di Museum Mandala Wangsit Siliwangi
Museum Mandala Wangsit Siliwangi
Museum ini adalah salah satu museum yang wajib dikunjungi saat berwisata ke Bandung. Di dalamnya ada memoar perjuangan yang sayang untuk dilewatkan. Terletak di Jalan Lembong no. 38. Lembong adalah pahlawan yang tewas sebab peristiwa APRA (Angkatan Perang Ratu Adil). Museum ini buka mulai hari Senin sampai Sabtu, antara pukul 08.00 pagi sampai 13.00 siang. Kecuali hari jum’at, museum hanya buka sampai pukul 10.00 pagi. Tidak ada karcis yang harus dibayar saat masuk ke sini.
Pemberian nama Museum Mandala Wangsit Siliwangi memiliki arti yang dalam. Siliwangi adalah raja terbesar di Jawa Barat yang hingga kini diagungkan oleh masyarakat Sunda. Bukan hanya besar sebab kekuasaannya, namun juga sebab kebijaksanaannya. Mandala artinya tempat penyimpanan. Wangsit artinya pesan baik atau berharga yang harus disampaikan. Sehingga jika digabungkan secara utuh artinya, tempat untuk menyimpan peninggalan dan pelajaran berhaga dari Raja Besar Siliwangi. Memang koleksinya bukan melulu peralatan peninggalan kerajaan, namun semuanya ada hubungannya sengan sejarah perjuangan rakyat Bandung dan Jawa Barat.
Menengok perjuangan kemerdekaan di Museum Mandala Wangsit Siliwangi, dilakukan dengan melihat beragam peninggalam jaman perang kemerdekaan. Peninggalan tersebut di antaranya: peralatan dan persenjataan perang terdiri dari: kujang, keris, pedang, golok, tombak, panah, pedang bambu, dan samurai, senjata api dari berbagai jenis dan kategori, berbagai kendaraan militer yang penah digunakan di masa perjuangan; dokumentasi perjuangan seperti foto-foto perjuangan dari masa revolusi fisik antara tahun 1945 sampai dengan 1949 dan foto-foto mantan Panglima Siliwangi; serta benda koleksi lain yaitu: tanda pangkat, lencana, Panji Siliwangi, mata uang, peta dan sebagainya; sarana pendidikan berupa: lukisan diorama dan ruang audio visual untuk pemutaran film documenter. Sehingga wisata sejarah perjuangan cukup lengkap di museum ini.
Bangunan yang dipergunakan untuk museum ini telah berdiri sejak tahun 1910, yang dipergunakan untuk Militaire Akademie Bandung. Sempat dipergunakan sebagai markas militer divisi siliwangi di saat perang mempertahankan kemerdekaan. Kemudian baru pada 23 Mei 1966, diresmikan menjadi museum oleh Pangdam III/Siliwangi ke-8, Kolonel Ibrahim Adjie.
Jadi berkunjung ke sini memang benar-benar menengok perjuangan kemerdekaan di Museum Mandala Wangsit Siliwangi. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya. Lewat museum kita ingat perjuangan para pahlawan.