Kerupuk Gurilem, namanya memang bisa dikatakan asing dan sedikit aneh bagi wisatawan yang datang ke Bandung. Bahkan tak menutup kemungkinan bagi warga Bandung sendiri. Namun sebenarnya, kerupuk ini bisa dikatakan sebagai salah satu daftar dalam jajaran kerupuk legendaris di Bandung.
Keasingan nama dari kerupuk ini memang disebabkan oleh ketersediaannya yang langka di Kota Bandung. Hal ini wajar, mengingat saat ini gurilem lebih banyak tersebar di sentra produksinya yang berada di wilayah Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Dengan demikian, wajar jika kerupuk ini kerap menjadi oleh-oleh bagi mereka yang berwisata ke wilayah Cililin, semisal Waduk Saguling. Meski begitu, di saat-saat tertentu sering juga dijumpai pedagang keliling yang menawarkan kerupuk ini di komppleks-kompleks perumahan hingga gang-gang kecil di Kota Bandung.
Nama dan Citarasa
Banyak yang mengatakan bahwa penamaan gurilem didapat dari singkatan ‘Gurih dan Pelem”. Dua kata ini adalah istilah yang menunjukkan perpaduan antara citarasa dan tekstur dari kerupuk. Kerupuk ini memiliki bentuk yang khas, berupa silinder panjang dan umumnya bengkok atau melilit karena proses penggorengan.
Beberapa dasawarsa ke belakang, terutama di era 80’ dan 90’ an, kerupuk ini berada di jajaran tertinggi dari jajanan ringan yang diminati semua golongan umur. Beberapa orang menyebutnya sebagai kerupuk bawang hingga kerupuk cacing karena bentuknya yang panjang dan mirip cacing.
Perihal rasa, jangan ditanya sebab cita rasa kerupuk ini bisa dikatakan sangat unik dan tak ada tandingannya. Hal itu bukanlah isapan jempol atau propaganda semata, melainkan hal yang sebenarnya ada. Hingga saat ini memang tidak ada kerupuk lain yang memiliki citarasa dan tekstur seperti gurilem. Terlebih dengan taburan bumbu cabai dan bawang yang melekat di permukaan kerupuk, membuat citarasa kerupuk gurilem semakin bertambah unik.
Setidaknya ada dua rasa utama yang dimiliki kerupuk ini yaitu rasa bawang dan pedas. Dari segi penampilan, rasa bawang terlihat lebih bersih dengan warna putih kusam, meski tak luput dari serbuk bawang sebagai penguat rasa. Berbeda halnya rasa pedas dengan warna merah dari serbuk cabai yang menutupi semua permukaan kerupuk.
Serbuk bawang dan cabai yang menaburi permukaan kerupuk tersebut, sudah pasti akan menempel dan membuat tangan kotor juga sedikit lengket saat kita menikmati kerupuk ini. Namun di situlah sensasi sebenarnya yang didapat saat menikmati kerupuk gurilem. Tertarik untuk mencoba dan menikmati seperti apa citarasa dan sensasi kerupuk ini? Sesekali, datanglah ke wilayah Cililin terutama di wilayah Cihampelas, sebelum Saguling.
alhamdulillah dah staoen ane ngejualin krupuk DDN made in muara rajeun dan responnye positif dr petualang kuliner/oleh-oleh khas daerah. walau ane WB alias wargabetawi tp ane gak anti kok ame kuliner sodare2 dr luar jkt, nah buat WB atawe yg tggal di jkt dan gak ade waktu ambil sendiri kesono mending hubungi ane biar gak repot-repot antri di TOL..
buruan kontek ane di 0877 8666 0859 ditunggu…