Villa Isola Lembang merupakan satu dari sekian banyak villa yang dibangun di masa Kolonialisme. Villa ini pun merupakan villa yang menggunakan konsep arsitektur art deco. Seperti diketahui, bangunan art deco di manapun pastinya akan menampilkan keindahan. Keindahan tersebut, pada dasrnya dibentuk dari penggunaan geometri sebagai rancangan utamanya. Karenanya, di mana pun lokasinya, bangunan art deco akan selalu menampilkan perwujudan yang geometris, seimbang atau kemegahan.
Villa Isolla, dibangun pada tahun 1933. Tahun ini pun disebut sebagai penanda dari urbanisasi besar-besaran di wilayah Jakarta (Batavia). Salah satu efek dari urbanisasi ini adalah kecenderungan orang-orang kaya untuk membangun villa di sekitaran kota sebagai tempat peristirahatan. Salah satunya adalah villa yang berada di Jalan Setiabudi, Bandung ini.
Yang unik dari villa Isola Lembang ini adalah ketahanannya. Ketahanan yang dinaksud bukan hanya ketahanan bangunan yang masih kokoh hingga saat ini, namun juga kemegahannya yang seolah tak habis dimakan masa. Bayangkan, bangunan yang didirikan hampir satu abad ini, masih menyimpan kemegahan di antara bangunan-bangunan baru di sekelilingnya.
Yang lebih mengejutkan, villa berarsitektur art deco yang terlihat megah ini dibangun dalam waktu yang cukup singkat, yaitu 6 bulan. Bandingkan dengan bangunan bersejarah lain yang umumnya memakan waktu tahunan.
Bukan hanya itu, dari sudut pandang ekonomi, tahun 30’an pun terkenal dengan krisis global. Artinya, seluruh negara di dunia mengalami krisis perekonomian. konon, krisis ini jugalah yang menandai kebangkitan Amerika sebagai negara adidaya. Namun demikian, di tengah krisis seperti itu, Berrety sebagai pemilik malah berhasil mendirikan bangunan yang sangat prestisius di masanya. dan keprestisiusannya itu masih terlihat hingga kini.
Lokasi
Jika berjalan-jalan dari kota Bandung menuju Lembang, kita bisa dengan mudah melewati villa ini. Lokasinya memang mudah ditemukan sebab berada langsung di sisi Jalan Setiabudi, Bandung. Tepatnya di Kampus UPI, Bandung. Lokasinya yang berada di dalam kampus kiranya wajar mengingat villa ini kini telah beralih fungsi menjadi rektorat UPI.
Sebelum menjadi rektorat, villa ini pertama kali beralih tangan ke Savoy Homan dan menjadi bagian dari manajemennya. Lalu, di masa pendudukan Jepang, villa ini menjadi markas tentara Jepang. melalui perjuangan kemerdekaan, villa ini berhasil direbut dan diduduki oleh para pejuang kemerdekaan.
Setelah merdeka, gedung ini pun diserahkan oleh PM. Ali Sastroamidjodjo kepada Menteri Pendidikan saat itu, Mohammad Yamin. Di sinilah villa Isola Lembang menempati fungsi akhirnya sebagai gedung utama dari Perguruan Tinggi Pendidikan Guru yang saat ini dikenal sebagai UPI, Bandung.