Murdi Putra merupakan toko serta tempat makan Colenak Bandung yang sangat terkenal, bahkan termasuk salah satu toko tertua di kota kembang. Lokasinya berada di Jalan Jend. Ahmad Yani 733 dan buka setiap hari mulai jam tujuh pagi hingga pukul enam sore.
Murdi Putra dan Tempat Makan Colenak Bandung Lainnya
Colenak dan Murdi Putra
Bagi wisatawan yang belum mengetahui colenak, makanan ini juga sering dinamakan tape bakar. Dan sesuai dengan namanya pula, Colenak dibuat dari tape singkong atau peuyeum yang dibakar kemudian dicolokan pada gula merah yang sudah dipanaskan hingga jadi cair bersama parutan kelapa.
Makanan khas tradisional ini mulai dikenal masyarakat Bandung pertama kali pada tahun 1930. Orang yang mempopulerkannya adalah Aki Mudri. Colenak sendiri merupakan suatu singkatan dari bahasa Sunda yaitu dicocol enak kemudian disingkat menjadi Colenak.
Karena tape mengandung gula, maka ketika dibakar atau digoreng ada beberapa bagiannya yang menjadi cepat gosong atau hangus. Namun bagi sebagian orang, justru bagian yang gosong dan hangus inilah yang rasanya lebih nikmat karena sangat manis.
Setelah berhasil mempopulerkan dan mengenalkan olahan ini pada masyarakat, selanjutnya Aki Mudri mendirikan toko Colenak yang dikasih nama Murdi Putra. Saat ini toko tersebut dikelola oleh keturunannya sebagai generasi ketiga dari Aki Murdi. Karena itulah tempat makan Colenak Bandung ini tetap populer dan banyak dicari wisatawan, khususnya yang berasal dari luar kota.
Menemukan Colenak di tempat lain
Selain di Murdi Putra, wisatawan yang sedang berliburan di kota Paris Van Java ini juga dapat menemukan Colenak di tempat lain seperti di Pasar Lembang yang ada di Jalan Raya Lembang. Dari sekian banyak penjual Colenak yang ada di pasar tersebut, salah satunya ada yang bernama Didin.
Menurut pengakuannya, sebelum dia menjual masakan Colenak, orangtua serta kakek neneknya juga telah membuat masakan ini. Jadi tidak berbeda jauh dengan yang ada di Murdi Putra, Didin juga memproduksinya secara turun temurun. Oleh Didin, satu Colenak bikinannya dijual dengan harga lima ribu rupiah.
Masih menurut keterangan Didin, Colenak miliknya dibuat dari tape ubi khusus yang warnanya kuning, sehingga rasanya lebih lezat. Tape tersebut dibakar sekitar lima menit atau disesuaikan dengan permintaan pembeli, karena ada sebagian pelanggannya yang lebih suka dibuat gosong.
Salah satu keistimewaan tempat makan Colenak Bandung milik Didin ini adalah, pembeli dapat menyasikan secara langsung proses pembuatannya. Selain itu laki-laki ini juga dapat membuat masakan khas tradisional lainnya seperti Uli Bakar yang dibuat dari ketan dan dicampur dengan serundeng, oncom atau sambal kacang.