Sekitar pertengahan tahun 2011 lalu, sempat berdiri sebuah Cafe Hitler Bandung yang berlokasi di kawasan Pasir Kaliki, persisnya di Paskal Hipersquare. Keberadaan cafe yang memiliki nama asli Soldatencafe ini membuat geger masyarakat dunia setelah sekian lama dibuka untuk umum.
Kilas Balik Cafe Hitler Bandung yang Sempat Menggegerkan Dunia Internasional
Cafe berbau Nazi
Oleh media dunia, cafe tersebut sering dikatakan sebagai Cafe Hitler atau Cafe Nazi. Meski pada akhirnya ditutup oleh pihak otoritas setempat, namun anehnya kehebohan ini muncul sekitar dua tahun setelah menjalankan operasinya. Bahkan hingga saat ini belum diketahui secara jelas apa alasan pemerintah daerah menutup cafe tersebut.
Hanya saja yang pasti adalah berhubungan dengan konsep dekorasi maupun penataan ruangnya yang dipenuhi gambar-gambar dan atribut lain berbau Nazi, termasuk foto-foto tokoh pendirinya, yaitu Adolf Hitler.
Pemakaian atribut inilah yang kemudian memunculkan kontroversi. Bahkan kontroversi tersebut justru dimunculkan pertama kali oleh media Barat atau internasional, baru kemudian disusul oleh media-media lokal di tanah air.
Pihak yang pertama kali memprotes pendirian Cafe Hitler Bandung tersebut adalah kaum Yahudi khususnya yang tinggal di Eropa. Mereka memang memiliki catatan sejarah dan kenangan yang begitu menyedihkan atas kekejaman Hitler dan Nazi ketika Perang Dunia II mulai berkecamuk. Hampir sebagian besar korbannya adalah orang Yahudi.
Soldatenkaffe ini memang mengusung tema atau konsep yang berbau Jerman. Jauh sebelumnya, nama tersebut pernah digunakan oleh cafe lain yang terletak di kota Paris Perancis di era 1940an. Untuk yang di Bandung sendiri, pada dindingnya terpampang foto Adolf Hitler lengkap dengan simbol Schutzstaffel atau SS.
Logo cafenya juga sangat mirip dengan simbol yang pernah digunakan oleh pasukan Nazi yaitu burung elang yang sering dinamakan Iron Eagle atau elang besi. Selain itu semua pegawai serta pelayan yang bekerja di tempat ini selalu mengenakan baju seragam yang desainnya juga hampir sama dengan seragam tentara Nazi yang terkenal sangat kejam dan bengis.
Sanggahan dari pemiliknya
Sementara itu, Henry yang merupakan pemilik cafe ini dalam keterangannya pernah menegaskan jika pendirian cafe kepunyaannya tersebut hanya bertujuan untuk menjalankan usaha dan bisnis semata. Jadi tidak memiliki hubungan sama sekali dengan ideologi atau pandangan hidupnya.
Selain itu melalui website resmi cafe tersebut sudah dijelaskan, jika dirinya mengambil konsep itu karena sangat senang terhadap segala hal yang berhubungan dengan kisah dan sejarah Perang Dunia II. Jadi Cafe Hitler Bandung tersebut tidak bertujuan untuk membangkitkan ideologi rasial dan sejenisnya, kecuali hanya dijadikan sebagai media seni kontemporer atau pop culture saja.