Wareg euy! Seperti itulah ungkapan kepuasan yang biasa diucapkan setelah makan di rumah makan Abah Bandung. Wareg adalah ungkapan kata Sunda yang berarti kenyang. Dalam kacamata pengusaha, ungkapan wareg dari pelanggan, tentu menunjukkan sebuah kepuasan pelanggan atas sajian yang dihidangkan. Kepuasan yang tentunya berkaitan dengan berbagai faktor, terutama masalah harga.
Siapa pun tahu, saat mengunjungi tempat makan perasaan was-was tentu saja akan muncul dalam pikiran, terutama saat menyaksikan menu yang tak sesuai dengan isi dompet. Hal ini, tentu saja kerap memunculkan kebimbangan perihal menu yang dipesan. Akhirnya, pengunjung akan cenderung untuk memilih menu murah atau terjangkau yang nyatanya tak mengenyangkan.
Makan di Rumah Makan Abah Bandung, Wareg Euy!
Berbeda halnya saat mengunjungi Rumah Makan Abah Bandung yang lebih dikenal sebagai Warung Nasi Bancakan Abah atau Mang Barna. Di tempat ini, beragam menu disajikan dengan harga yang super murah. Rata-rata makanan di tempat ini dibandrol dengan harga Rp. 5.000. Beberapa makanan memang lebih dari harga tersebut, namun tak akan lewat dari Rp. 10.000. Yang lebih menyenangkan, di tempat ini masih banyak makanan, terutama jajanan yang dibandrol dengan harga di bawah Rp. 5.000.
Dengan patokan harga seperti itu, tentunya kita bisa memilah atau memilih menu apa saja yang sesuai dengan isi kantong. Bahkan hanya dengan mengantongi uang di bawah Rp. 20.000 saja, kita bisa menikmati makan, jajan dan minum sekaligus. Sebagai perbandingan, kopi hitam yang di tempat lain bisa dihargai lebih dari Rp. 3000, di tempat ini bisa didapat dengan harga Rp. 1.500 saja.
Penyajian makan di tempat ini sangatlah unik dan lebih menunjukkan pada suasana kampung. Hal itu ditunjukkan dengan penggunaan piring dan gelas seng sebagai alat makannya. Selain itu, berbagai menu makanan yang ditampilkan, ditempatkan dalam baskom-baskom besar yang menunjukkan kesan apa adanya.
Beragam jajanan Sunda mulai dari kerupuk, kue balok hingga goyobod pun tak luput dari dari sajiannya. Secara konsep, tempat makan ini memang benar-benar merujuk konsep merakyat. Kendati demikian, tempat ini terbilang sukses dan seringkali menjadi tempat tujuan artis-artis ternama hingga petinggi pemerintahan. Karenanya, konsep merakyat di sini kiranya lebih tepat untuk dimaknai sebagai tempat untuk segala golongan.
Atas segala kelebihan dan keunikan yang dihadirkan di rumah makan Abah Bandung ini, kiranya wajar jika kata “Wareg” yang diucapkan bisa diartikan sebagai apresiasi tertinggi yang tak bisa didapat dari tempat lain sejenisnya.