Klastic merupakan salah satu komunitas fotografi yang unik. Komunitas Klastic sendiri merupakan singkatan dari Kaskus Plastic and Toy Camer Community. Sesuai namanya, klastik memang lahir dari pergaulan di Kaskus. Klasctic sudah berdiri sejak tanggal 28 Desember 2008. Awalnya mereka hanya berdiskusi dan berbagi informasi seputar kamera low fitur atau lo-fi. Setelah hunting bersama dan gathering beberapa kali, mereka akhirnya memutuskan untuk membuat komunitas. Komunitas ini banyak membagi ilmu dan teknik berfoto dengan kamera lo-fi. Tidak hanya di kaskus, komunitas ini juga berbagi informasi di media sosial seperti facebook.
Bermain dan Berkarya dengan Kamera Low Fiture bersama Komunitas Klastic
Komunitas ini memiliki anggota dari berbagai kota, seperti Bandung, Jakarta, Malang, Yogyakarta, dan Batam. Mereka berkumpul pertama kali di Kota Bandung. Saat ini sudah ada sekitar 12 Klastic regional di berbagai kota di Indonesia. Anggota Klastic semakin bertambah, terutama karena gencarnya komunikasi antar anggota Klastic di media sosial. Di Bandung sendiri, komunitas ini juga sudah mulai diakui. Saat ini sudah tercatat sekitar ada 150 anggota. Namun yang aktif hanya sekitar 20 sampai 25 orang saja.
Komunitas Klastic memang tidak menggunakan kamera digital yang mahal. Mereka biasa memakai kamera tustel, kamera maenan untuk anak, kamera LCA, dan kamera plastik lain. Kamera ini memang memiliki banyak keterbatasan, namun di sini letak keunikannya. Kamera ini juga masih memakai film untuk tempat gambar. Film ini juga masih murah dan bisa didapatkan dengan harga mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu.
Kamera yang dipakai Klastic memang terbatas kemampuannya. Ada kamera yang pengaturan speed dan diafragma yang sudah fix. Hal inilah yang menuntut kreasi dan keterampilan dari penggunanya. Karya yang dihasilkan nanti menjadi lebih unik daripada yang dihasilkan oleh kamera digital. Bermain dan berkarya dengan kamera low fiture bersama Klastic menjadi lebih mengasyikkan dan menantang.
Salah satu teknik eksperimen dari komunitas ini adalah dengan mengeksplorasi sisi film yang dipakai. Salah satu contohnya adalah dengan mencelupkan film ke air teh atau kopi sebelum diproses. Cara ini membuat sisi gambar menjadi nampak memiliki efek pencahayaan tertentu. Cara unik ini membuat kita betah bermain dan berkarya dengan kamera low fiture bersama Klastic.
Kamera yang dipakai komuntas Klastic memang bukanlah yang mahal. Mereka sering berburu ke pedagang loak untuk menemukan perangkat atau kamera lawas yang beerharga murah. Ada kamera yang dipakai komunitas ini berharga sekitar sepuluh ribu saja. Jika tertarik untuk bermain dan berkarya dengan kamera low fiture bersama Komunitas Klastic bisa masuk ke akun facebook dengan nama Klastic atau akun twitter di @klastictwit atau @klasticbdg.