5 Bangunan Belanda di Bandung, tersebar di seluruh kota kembang ini. Kesemuanya dibangun oleh arsitek Belanda, dengan beragam keperluan. Sampai saat ini bangunan-bangunan tersebut, masih layak untuk dikunjungi dan keindahannya tidak pernah lekang oleh waktu.
5 Bangunan Belanda di Bandung yang Menjadi Tempat Wisata
Bangunan Pemerintahan Hingga Hotel
Bandung lazim pula sejak dulu disebut dengan Kota Kembang atau Parisj Van Java. Hal tersebut, disebabkan keindahan Bandung. Belanda yang pertama kali mendarat di Banten, kemudian jatuh cinta pula ke kota satu ini. Dari situlah banyak gedung-gedung berarsitektur Belanda berdiri. Pendiriannya memiliki beragam tujuan, mulai dari penggunaan untuk gedung pemerintahan sampai gedung untuk hotel.
Berikut adalah 5 bangunan Belanda di Bandung, yang masih dipergunakan hingga saat ini:
1. Gedung Sate
Gedung ini adalah ikon Kota Bandung. Dipergunakan untuk kantor gubernur Jawa Barat. Didirikan pada tahun 1920, oleh sebuah tim yang terdiri atas J. Gerber, Eh. De Roo, G. Hendriks, serta Gemeente van Bandoeng yang diketuai V.L. Slors. Arsitekturnya bergaya mirip bangunan Italia jaman Renaissance.
2. Gedung Merdeka
Gedung ini dahulu bernama Societiet Concordia. Didirikan di tahun 1895, kemudian dilakukan renovasi pada tahun 1920-1928, yang dipimpin oleh arsitek Belanda Van Gallen Last dan CP. Wolff Schromaker yang merupakan guru besar ITB. Gaya arsitek bangunan ini adalah Modernism dengan sentuhan ArtDeco.
3. Hotel Savoy Homan
Sampai saat ini, nama gedung ini masih tetap. Awalnya didirikan oleh seorang pengusaha hotel Jerman, bernama A. Homann. Didirikan pada tahun 1880, dengan gaya arsitektur Baroq. Di tahun berikutnya terjadi beberapa perubahan gaya, mulai dari Gothic Revial, menjadi Modern Fungsional ArtDeco geometrik sampai sekarang. Hotel ini adalah karya arsitek AF. Aalbers dan R. A. Dewall.
4. Hotel Preanger
Didirikan tahun 1897 atas prakarsa W. H.C Van Deertekom, menggunakan gaya arsitektur Baroq. Selanjutnya tahun 1930-an terjadi perombakan menjadi bergaya arsitektur modern fungsional stream line dengan ArtDeco Geometrik. Saat ini bentuk bangunan lama masih tetap dipertahankan meski terjadi perbaikan-perbaikan dan tambahan.
5. Gedung Dwi Warna
Didirikan pada tahun 1940, dipergunakan untuk tempat “Indische Pension Fondsen” (Dana Pensiun) seluruh Indonesia. Sempat berubah-ubah fungsi, dan sekarang dipergunakan sebagai Kantor Pusat Administrasi Belanja Pegawai (Sub Direktorat Pengumpulan data Seluruh Indonesia) yang berada di bawah kewenangan Departemen Keuangan RI.
Selain bangunan yang telah disebutkan, masih banyak bangunan gaya arsitektur Belanda di Bandung. Demikian artikel tentang 5 Bangunan Belanda di Bandung, semoga bermanfaat dan menambah wawasan.