Merayakan panen dengan seni kunclung, dilakukan oleh masyarakat Cileunyi. Kesenian tradisional ini sudah menjadi bagian dari kehidupan petani tradisional. Umum dimainkan saat menjelang panen. Tujuannya jelas untuk sekedar hiburan.
Merayakan Panen Dengan Seni Kunclung Tradisi Jawa Barat
Kesenian Kunclung
Kunclung adalah seni yang berasal dari daerah Cileunyi. Sebenarnya selain kunclung masih banyak seni tradisional di tempat ini. Produktifnya masyarakat cileunyi disebabkan mata pencaharian mereka sebagai petani huma. Waktu senggang yang cukup banyak saat menunggu panen raya dimanfaatkan untuk menciptakan kesenian tradisional. Tentu saja hal tersebut telah dilakukan semenjak jaman leluhur, sehingga mendapat julukan seni tradisional.
Masyarakat cileunyi adalah masyarakat pertanian. Mereka menanam padi huma dengan masa panen pada tanggal-tanggal tertentu. Selama masa menunggu panen setelah tanam, umumnya penduduk memiliki pekerjaan lain seperti: menjadi tukang atau ikut bekerja sambilan. Ada pula yang hanya menunggu masa panen. Jadilah petani memiliki lebih banyak waktu untuk menciptakan beragam hal.
Kesenian kunclung adalah salah satu karya masyarakat petani cileunyi. Diberi nama kunclung sesuai dengan alat atau instrumen yang dipergunakan untuk mengiringi sebuah tarian sederhana. Kunclung terbuat dari bilah bambu berukuran besar yang dicowak bagian bawahnya, dengan ukuran kurang lebih 10 cm dari buku ke atas. Instrumen ini saat dipukul akan mengeluarkan bunyi yang nyaring. Kunclung dibuat dalam beragam ukuran antara 50 cm sampai 2500 cm, dengan maksud menghasilkan bunyi yang berbeda-beda. Sebenarnya prinsip dari alat musik tradisional ini tidak jauh dari angklung dan calung. Masyarakat sunda memang dikaruniai keahlian dalam bidang bambu.
Lebih penting dalam pementasan kunclung adalah kehadiran penari. Kunclung dibunyikan oleh beberapa orang dengan nada tertentu yang menciptakan sebuah musik. Tarian kunclung cukup sederhanan, namun memiliki nilai yang cukup mendalam dan magis. Setiap penonton yang hadir di tempat dibuat terlena dan mengikuti gerak para penari. Seakan-akan ada sebuah sihir yang membuat setiap orang bergoyang. Dengan cara inilah penduduk sekitar bergembira dan mensyukuri panen rayanya.
Merayakan panen dengan seni kunclung, sudah pasti dilakukan. Selain panen menjelang tanam pun kesenian ini diadakan. Tujuannya adalah menimbulkan semangat dan kegembiraan. Seni ini tidak memiliki peraturan yang ketat, sebab merupakan sarana mengekspresikan diri saja. Hingga kini masih dimainkan, namun ditambah pula penampilan saat ada pejabat atau wisatawan bertandang ke Cileunyi.
Demikian artikel tentang merayakan panen dengan seni kunclung. Semoga bermanfaat.