Menikmati Sate Kelinci, Kuliner Khas Lembang

31 Likes Comment
Sate Kelinci

Selepas Jalan Setia Budi Bandung, kita akan disajikan dengan pemandangan yang menampilkan salah satu kuliner khas lembang, yaitu sate kelinci. Disebut khas Lembang, kiranya sangat beralasan mengingat sate ini bukan hanya banyak dan mudah ditemui di wilayah Lembang. Tetapi berlaku sebaliknya untuk wilayah lain di Bandung.  Dengan kata lain, kuliner ini memang sangat sulit untuk ditemukan di tempat lain.

Alasan lainnya tentu saja berkaitan dengan kemudahan sumber daya. Seperti diketahui bahwa sebagian besar penduduk Lembang menggantungkan hidupnya pada kegiatan bertani, berkebun dan beternak. Termasuk di dalamnya adalah ternak kelinci. Dengan demikian, kelinci yang dijadikan sebagai sate, didatangkan langsung dari para peternak di wilayah ini. bahkan tak menutup kemungkinan, banyak pengusaha sate yang memiliki peternakan kelinci sendiri.

Kelinci yang diternak sebagai bahan baku sate, tentunya bukan kelinci yang sengaja diternak untuk hiasan. Sebab harga kelinci hias biasanya sangat mahal. Mahalnya harga tersebut tentu saja tak akan sepadan dengan setiap potongan daging kelinci yang akan disate.

Sate kelinci bisa kita dapatkan dengan mudah di sepanjang Jalan Raya Lembang. Di sepanjang jalan ini, banyak berdiri kedai pinggir jalan hingga rumah makan yang memang menyajikan daging kelinci sebagai menu utamanya.

Selain dijadikan sate, daging kelinci yang dipajang di kedai pinggir jalan atau rumah makan sebagai salah satu kuliner khas Lembang, sebenarnya bisa diolah dengan cara lain. Semisal menjadi gulai atau gule, atau bisa juga hanya digoreng dengan bumbu kecap atau bumbu seadanya.

Menurut para penikmat daging kelinci, bagaimana pun cara pengolahannya daging kelinci selalu memiliki citarasa nikmat yang khas. Salah satu penyebabnya adalah tekstur dagingnya yang kenyal namun halus jika dibandingkan dengan daging kambing atau sapi.

Banyak yang mengatakan bahwa daging kelinci berbau amis. Hal itu tidaklah benar, sebab bau amis umumnya akan tercium dan terasa pada daging apa pun, jika pengolahannya tidak benar. Pengolahan yang dimaksud terutama pada saat penyembelihan. Disamping itu, bau amis pada daging pun biasanya terjadi karena buruknya pemberian makanan.

Untuk menghindari ketakutan akan bau amis tersebut, peternak dan pengelola kedai sate kelinci umumnya memiliki cara tersendiri yang dianggap sebagai rahasia usaha. Meski demikian, mereka memberikan jaminan penuh bahwa daging kelinci yang ada di Lembang sama sekali tak berbau amis. Tertarik untuk mencoba kuliner khas Lembang ini?

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *