Komunitas Aleut Bandung adalah sebuah komunitas yang berdiri sejak 2006 lalu. Awal pendiriannya bisa dikatakan sebagai keresahan dan keprihatinan pemuda juga warga Bandung terhadap lingkungannya. Komunitas ini cukup unik, sebab mengajarkan anggotanya untuk lebih memperhatikan lingkungan lewat metode jalan-jalan, bukan berkendara tetapi benar-benar jalan.
Mengenal Lingkungan Lewat Komunitas Aleut Bandung
Aleut
Aleut sendiri sebenarnya bisa diartikan dengan gerombolan atau jalan bersama-sama. Turunan dari kata aleut adalah ngaleut atau aleut-aleutan yang berarti berjalan secara berkelompok atau bergerombol dari dan menuju satu tempat. Dari pengertian tersebutlah falsafah komunitas ini dibentuk.
Komunitas Aleut Bandung memang menjadikan kegiatan berjalan-jalan dengan cara bergerombol sebagai agenda utamanya.
Berjalan-jalan seperti ini, banyak sekali manfaatnya. Beberapa anggota komunitas mengatakan bahwa mengikuti agenda komunitas ini, selain memberikan wawasan yang luas terhadap kota Bandung, juga memberikan banyak teman dan kerabat. Uniknya, siapa pun bisa masuk dan mengikuti kegiatan komunitas ini tanpa harus terdaftar sebagai anggota. Sebab syarat utama dari keanggotaannya hanyalah ikut jalan-jalan, unik bukan?
Gerakan Jalan-jalan
Gerakan jalan-jalan yang ddilakukan dengan cara “ngaleut” ternyata bisa dikatakan efektif untuk mengenal Bandung dan segala permasalahannya. Semisal permasalahan sampah, banjir, arus sungai, pemukiman, taman kota (Ruang Terbuka Hijau), sarana publik dan sebagainya.
Keefektifannya tersebut mungkin saja terjadi karena efek psikologis yang dirasakan antara berjalan sendiri dengan berjalan bersama-sama. Saat berjalan sendiri, seseorang mungkin akan lebih fokus terhadap jalan yang dilaluinya tanpa memperhatikan lingkungan sekitarnya. Namun saat berjalan ngaleut, banyak mata dan kepala tentu saja menghasilkan banyak sudut pandang dan informasi, di samping juga lebih santai. Informasi tersebutlah yang kemudian dibahas, didokumentasikan dan ditelaah baik dalam komunitas mau pun untuk kepentingan wacana publik.
Bukan hanya itu, jalan-jalan di komunitas ini tidak hanya sekadar jalan-jalan secara bergerombol. Tapi lebih mirip pada jalan-jalan wisatawan yang dipimpin oleh pemandu wisata (guide). Bedanya, jika guide wisatawan menjelaskan semua objek hanya dari sudut pandang pengetahuannya, maka dalam komunitas ini, semua peserta jalan-jalan berhak untuk mengungkapkan pengetahuan yang dimilikinya.
Semisal pengetahuan tentang sungai Cikapundung yang mengalir membelah Bandung, tentu akan memiliki beragam sudut pandang yang berbeda. bisa dilihat dari segi ketercemarannya, manfaatnya, asal muasalnya dan sebagainya. Semua sudut pandang tersebut, jika dirangkum dan dibahas tentunya akan menjadi sumber pengetahuan yang sangat kaya. Bahkan tak menutup kemungkinan untuk menjadi rujukan ilmiah.
Itulah sekilas tentang komunitas aleut Bandung yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat.