Kerupuk DDN, semua orang pasti kenal yang namanya kerupuk. Makanan khas Indonesia ini seolah menjadi makanan wajib sebagai pelengkap menu harian hingga kuliner berkelas. Sebagai pelengkap yang dianggap wajib bagi kebanyakan orang, cara makan kerupuk pun berbeda-beda. Untuk menu kering, kerupuk biasanya disantap bersamaan dengan lauk pauk dan nasi untuk menciptakan efek renyah di dalam mulut. Beda lagi dengan menu basah atau berkuah, di samping cara di atas banyak juga orang yang melarutkan kerupuk dalam kuah untuk mendapatkan efek kenyal seperti mie.
Apa dan bagaimana pun cara makannya, kerupuk tentu saja didapat dari pengolahan yang cukup panjang. Dan salah satu produsen yang menyediakan kerupuk di Bandung adalah DDN. Namun, tahukah bahwa Kerupuk DDN merupakan salah satu legenda kerupuk di kota Bandung?
Sekilas DDN
Hampir semua warga Bandung mengenal produk kerupuk yang berlabel DDN ini. Kerupuk ini bisa dikatakan tak memiliki keistimewaan khusus jika dilihat dari bentuknya. Betapa tidak, DDN yang awalnya terkenal sebagai kerupuk blek (kerupuk kaleng) ini, memang memiliki bentuk yang sama seperti label kerupuk blek lainnya. Bentuknya bulat, warnanya putih teksturnya tentu saja kriuk. Perihal rasa pun sepertinya sama saja dengan kerupuk blek lainnya. Lalu apa yang menjadi keistimewaan kerupuk ini hingga dianggap sebagai kerupuk legendaris?
Sesuatu yang legendaris tentu saja sangat berkaitan dengan waktu. Berdasarkan sejarahnya, Kerupuk DDN mulai didirikan pada tahun 1973 sebagai industri rumah tangga. H. Elon Dahlan adalah nama besar di balik berdirinya industri rumah tangga ini, hingga berkembang menjadi pabrik kerupuk yang terkenal.
Pabriknya yang terletak di Jalan Pasir Koja Bandung ini, tentu saja memiliki kapasitas produksi yang sangat besar. Ribuan kerupuk per hari dibuat dan didistribusikan dari tempat ini ke seluruh penjuru Bandung. Belum lagi produktivitas dari beberapa cabang yang didirikannya. Ketenarannya bahkan mencapai pesisir Bandung dan tak menutup kemungkinan kota-kota lain di sekitar Bandung.
Karenanya wajar, jika di beberapa warung kecil, warung makan hingga beberapa restoran di Bandung, kita kerap menemui blek kerupuk berlabel DDN. Isinya sudah tentu kerupuk bulat dan putih yang diproduksi oleh DDN.
Seiring dengan berjalannya waktu, jenis kerupuk DDN yang dipasarkan pun bertambah. DDN tak hanya memproduksi kerupuk blek berbentuk bulat dan mekar sempurna. Namun kerupuk bantat yang pada dasarnya kerupuk yang tidak mekar saat proses penggorengan pun, menjadi komoditasnya. Kerupuk jenis ini ternyata memiliki penggemar yang tidak kalah besarnya. Rasa dan teksturnya yang lebih renyah dan rangu dianggap menjadi andalan kerupuk bantat ini. Tertarik untuk mengetahui seperti apa bentuk dan citarasa kerupuk legendaris di Kota Bandung ini?