Indonesia Bamboo Community, Kreatif Dengan Bambu

20 Likes Comment
Indonesia Bamboo Community

Indonesia Bamboo Community, merupakan salah satu komunitas kreatif di Bandung yang mencoba memanfaatkan bambu sebagai komoditas utama dalam berkarya. Keberadaannya, diawali dari keprihatinan pendirinya yang melihat bambu sebagai sumberdaya yang melimpah namun kurang memiliki nilai ekonomis saat diolah sebagai karya.

Keprihatinan seperti ini, sepertinya sudah mendarah daging dalam kerangka pemikiran masyarakat. Sebagai contoh, bambu mungkin lebih banyak dimanfaatkan sebagai pagar, tangga, wide (sekat) atau kerajinan-kerajinan yang dianggap memiliki nilai ekonomis rendah. Nilai ekonomis yang dianggap rendah ini ini, tentu saja berkaitan dengan waktu produksinya yang cukup lama. dengan kata lain, tida ada kesebandingan antara harga jual dan waktu produksi.

Pemanfaatan lainnya adalah untuk alat musik terutama angklung. Untuk pemanfaatan yang terakhir ini, tentu saja tidak menggunakan sembarang bambu. Artinya bambu dengan jenis dan kualitas tertentulah yang bisa dimanfaatkan untuk membuat angklung dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Didasari atas fakta tersebut, Indonesia Bamboo Community mencoba mengubah pemahaman warga tentang bambu. Tujuannya tentu saja meningkatkan nilai ekonomis dari bambu dengan metode pengolahan yang anti mainstream atau out of the box.

Beberapa karya yang telah dibuat untuk meningkatkan nilai ekonomis bambu lebih melirik pada alat musik semisal biola, gitar, bas dan drum. Uniknya, alat musik  bambu ini dianggap memiliki suara yang lebih nyaring dan berkarakter ketimbang  alat musik biasa.

Keunikan lain yang juga diangkat oleh komunitas ini adalah, hampir semua jenis bambu bisa dimanfaatkan untuk membuat alat musik tersebut. Tentunya dengan metode pengolahan yang tidak biasa. Atas upaya pengolahan yang tak biasa ini jugalah, beragam karya bambu mampu dijual hingga puluhan juta rupiah per item.

Sayangnya, penghargaan terhadap karya seperti ini kurang mendapat perhatian dari warga setempat. Buktinya, produk yang dibuat dan diciptakannya lebih banyak dipesan dan diminati oleh warga di luar Jawa Barat. Bahkan IBC sendiri mengakui bahwa lebih banyak produk yang dibuat untuk memenuhi pesanan dari negara asing.

Meski demikian, Indonesia Bamboo Community yang berdiri pada 30 April 2011 ini, patut diberikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Sebab atas keunikan karyanya, komunitas kreatif ini mampu mengangkat nama Indonesia di kancah internasional. Lebih khusus lagi, komunitas ini telah mampu mengangkat nama bambu dari komoditas yang dianggap murahan menjadi komoditas yang jauh lebih berkelas.

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *