Sejarah Panjang Komunitas di Bandung, Wujud Budaya Guyub Masyarakat

20 Likes Comment
Komunitas Pensil Kertas

Komunitas di Bandung sangatlah banyak, bahkan bisa dikatakan sebagai kota yang memiliki komunitas terbanyak di Indonesia. Beragam bentuk dan jenis komunitas bisa ditemui di kota ini dengan sangat mudah.

Mulai dari komunitas-komunitas kecil yang berhubungan dengan hobby hingga komunitas besar dan serius yang dibentuk atas tujuan tertentu. Uniknya, hampir semua komunitas di Bandung memiliki tujuan yang sama, yaitu membuat harum nama Bandung bukan hanya di dalam kota tetapi di luar kota, bahkan hingga ke manca negara.

Dari kaca mata sosial dan budaya, keberadaan komunitas bisa dipandang sebagai keinginan dasar manusia untuk berkumpul dengan visi misi yang sama. Satu dua komunitas dengan visi misi berbeda mungkin akan dianggap sangat wajar. Namun jika banyak komunitas yang berdiri, tentunya menjadi fenomena yang sangat menarik untuk dibahas.

Sekian banyak komunitas dalam satu wilayah, tentunya bukan lagi dipandang sebagai bentuk dari keinginan masyarakat, tetapi sangat bisa dianggap sebagai wujud atau gambaran masyarakat itu sendiri. Singkatnya, banyaknya komunitas di Kota Kembang ini bisa juga diartikan sebagai perwujudan dari kehidupan warga Bandung yang guyub.

Sejarah Singkat Komunitas di Kota Bandung

Keguyuban yang dituangkan dalam komunitas seperti ini, tentunya tidak terjadi begitu saja. Bagaimana pun, selalu ada awal yang menjadi cikal bakal sejarah. Hal itu sangat benar, sebab berdasarkan sejarah komunitas di kota ini telah lahir jauh sebelum Indonesia merdeka.

Sebut saja Het Nut Van Bandoeng (Vereeniging tot nut van Bandoeng en Omstreken) sebagai perkumpulan kesejahteraan warga Bandung dan sekitarnya. Perkumpulan ini berdiri pada tahun 1898 yang beranggotakan orang-orang kaya di masanya. Perkumpulan ini pun bisa dikatakan sebagai cikal bakal dari lahirnya komunitas-komunitas pecinta Bandung.

Sebagai komunitas atau perkumpulan pertama yang perduli pada Bandung, banyak kegiatan sosial yang telah dilakukan Het Nut Van Bandoeng, terutama untuk kesejahteraan dan mempercantik wajah Kota Bandung. Semisal pendirianyayasan sosial untuk kaum miskin, pengaturan dan pendirian taman pemakaman, pendirian bank perkreditan hingga penerangan jalan-jalan kota. Sayang, pemerintah kolonial Belanda menghentikan kegiatan komunitas ini pada tahun 1910 karena dianggap sudah tak diperlukan lagi.

Meski demikian, lima tahun kemudian lahir lagi komunitas baru dengan visi misi yang hampir sama. Yaitu berhubungan dengan beragam aspek mengenai kesejahteraan sosial. Namanya adalah Comite tot Behartiging can Bandoeng’s Belangen. Sayang, Komunitas ini hanya berjalan beberapa tahun saja karena konflik intern.

Pada tahun 1925, lahir sebuah komunitas yang sangat terkenal bernama Bandung Vooruit yang memang memiliki visi misi untuk memajukan Bandung. Secara nyata, visi misi ini dituangkan dalam beragam bentuk pembangunan, semisal pembangunan jalan menuju kawah Tangkuban Parahu, pembangunan jalan di perkebunan teh Sedep, Pangalengan menuju puncak Papandaian, Garut. Dan yang terkenal adalah pendirian zoologisch Park atau kebun binatang di wilayah Cimindi yang kelak dipindahkan ke lokasinya yang sekarang di depan ITB.

Dengan menelusuri sejarah panjang komunitas di Bandung tersebut, jelas jika komunitas-komunitas kreatif peduli Bandung seperti yang banyak bermunculan saat ini, bukanlah hal baru. Dengan demikian bisa juga dikatakan bahwa keindahan dan perkembangan wajah kota Bandung hingga saat ini, tak akan bisa melepaskan diri dari peran komunitas di dalamnya.

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *