Peninggalan Prasejarah Di Gunung Padang Cianjur

3 Likes Comment
Gunung Padang Cianjur

Peninggalan prasejarah di Gunung Padang, berupa situs megalitikum. Di tempat ini ditemukan punden berundak yang diperkirakan terbesar se-Asia Tenggara. Meski memperjelas tingginya peradaban masa lalu orang Indonesia, terutama jawa barat, situs ini belum dikelola dan dipelajari secara maksimal.

Peninggalan Prasejarah Di Gunung Padang Cianjur

Gunung Padang

Situs megalitikum Gunung Padang terletak di perbatasan Dusun Gunung padang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Penemuan pertama dilaporkan dalam Rapporten van de Oudheidkundige Dienst (ROD) atau Buletin Dinas Kepurbakalaan Belanda tahun 1914. Selanjutnya budayawan belanda menyinggungnya kembali di tahun 1949. Kemudian tiga penduduk lokal, Endi, Soma, dan Abidin di tahun 1979 kembali melakukan pelaporan. Mereka menceritakan adanya tumpukan batu-batu besar berbentuk persegi, dalam beragam ukuran tersusun di sebuah tempat , mengarah ke Gunung Gede.

Untuk mencapai situs ini, jalannya agak sulit terdiri dari perbukitan yang curam. Lembah-lembah yang mengelilinginya cukup dalam. Maka tidak heran masyarakat kemudian mengeramatkan tempat ini. Mereka beranggapan, bahwa di tempat tersebut Raja Siliwangi berusaha membangun sebuah istana dalam semalam. Namun sebenarnya berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh sejarawan, situs tersebut dipergunakan untuk pemujaan masyarakat sekitar pada tahun 2000-10.000 SM (Sebelum Masehi).

Peninggalan prasejarah di Gunung Padang, baru menjadi perhatian kembali saat diadakannya penelitian terhadap aktifitas sesar Cimandiri yang melintas dari Pelabuhan Ratu sampai Padalarang. Saat Tim peneliti Katastrofi Purba melintas Gunung padang, maka diketahui tidak ada intrusi magma. Ketiadaan instrusi magma, menimbulkan kecurigaan bahwa Gunung Padang bukanlah gunung sebenarnya atau terjadi secara alami.

Berdasarkan pengamatan lanjutan dengan beragam metode, diketahui bahwa Gunung padang adalah gunung yang dibuat oleh manusia alias man made. Sungguh luar biasa dan menarik. Belum puas sampai di situ, penelitian Gunung padang dilanjutkan oleh beberapa ahli. Ahli tersebut membiayai sendiri penelitian yang dilakukan. Kesimpulan terbaru adalah situs megalitikum Gunung Padang, berumur lebih tua dibandingkan situs Piramida di Mesir, yaitu sudah ada 10.000 SM.

Saat ini penelitian terus dilakukan, dengan melakukan penggalian-penggalian yang diperlukan. Memang untuk meneliti penemuan pra sejarah diperlukan penggalian untuk memastikan umur timbunan tanah. Makin dipelajari, situs ini juga semakin menunjukkan ketuaannya. Jadi jika peradaban Indonesia dikatakan muda, maka hal tersebut perlu direvisi. Bangsa Indonesia sudah mampu membuat peradaban megalitikum yang sedemikian megah.

Demikian artikel tentang peninggalan prasejarah di Gunung Padang. Makin penasaran bukan? Obat penasaran tentunya berkunjung langsung ke situs Gunung Padang.

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *