Menikmati Sajian Kuliner Malam di Warung Makan Cemar

7 Likes Comment
Warung Makan Cemar

Kuliner malam di warung makan Cemar adalah salah satu alternatif wisata kuliner malam di Kota Bandung. Mungkin kita akan merasa aneh saat mendengar namanya, manun nama tersebut sebenarnya merupakan gabungan dari sapaan Ceuceu sebagai sebutan kakak perempuan dalam bahasa sunda dan Mar sebagai kependekan dari nama pemiliknya. Dua kata tersebut jika digabung akan menjadi Ceu Mar, namun karena pengucapan ceu sangat susah untuk lidah orang di luar Sunda, maka pengucapan ceu menjadi ce. Pengucapan dua kata tersebut kemudian menjadi Cemar seperti yang dikenal hingga saat ini.

Menikmati Sajian Kuliner Malam di Warung Makan C’mar

Lokasi

Warung makan Cemar berlokasi di jalan Cikapundung yang memotong langsung Jalan Braga. Warung ini berada di pinggir jalan dengan memanfaatkan lahan parkir sebagai area makan. Warung yang mulai ramai saat pukul 20.00 WIB ke atas ini, buka setiap malam dan lebih banyak dikunjungi oleh pemuda dan pemudi yang senang berwisata malam.

Kehadiran warung ini secara langsung berdampak pada semakin menggeliatnya wisata malam di Kota Bandung. Dengan beroperasinya warung ini, wisatawan baik lokal, regional mau pun manca negara tak perlu repot-repot lagi untuk mencari  tempat makan yang tidak hanya enak tetapi juga nyaman untuk sekadar nongkrong dan mengobrol.

Kenikmatan makan, mungkin bisa bertambah dengan kehadiran pengamen jalanan yang menyajikan life musik layaknya cafe. Pengamen yang beroperasi di warung ini bukanlah pengamen liar, tetapi pengamen yang memang mangkal di sana. Dengan demikian, tak perlu takut atau merasa terintimidasi dengan kehadiran pengamen tersebut.

Menu

Menu yang disajikan di warung makan Cemar sebenarnya sangat beragam dan umumnya adalah masakan rumahan. Uniknya, sekali pun warung ini lebih banyak dikunjungi oleh pemuda dan pemudi, namun pengelola warung tak segan-segan untuk menyajikan semur jengkol sebagai salah satu menu andalannya. Beberapa menu lain yang cukup banyak digemari adalah gepuk dan gulai di samping juga tempe dan tahu yang lebih banyak dianggap sebagai menu harian rakyat kecil.

Yang unik dari warung ini adalah penyajiannya yang dilakukan dengan sistem parasmanan. Artinya pengunjung bebas mengambil dan menakar sendiri menu makanannya sesuai dengan selera dan kapasitas makannya. Artinya, ketakutan untuk makan kurang karena kuantitas yang sedikit bisa dihindari. Begitu pun dengan beberapa pilihan minuman yang telah tersaji dalam gelas-gelas, membuat sistem penyajian lebih efektif dan praktis.

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *