Kawasan Cibadak Bandung, sejak dulu memang terkenal sebagai kawasan grosir terbesar di kota Bandung. Bisa dikatakan segala macam kebutuhan bisa didapat di tempat ini. Mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan usaha. Mulai dari piring, gelas, sendok dan garpu, alat tulis kantor, hingga jarum jahit dan mute sebagai item terkecil dari komoditas yang diperjualkan di lokasi ini.
Kawasan Cibadak Bandung, sebenarnya bisa dibagi atas dua wilayah. Alasannya, ruas jalan ini terpotong oleh Jalan Astana Anyar. Wlayah pertama bisa ditelusuri dari mulut jalan Cibadak yang berada di ruas jalan Oto Iskandar Dinata (Otista) di sebelah timur dan terpotong oleh Jalan Astana Anyar di sebelah Barat. Sementara wilayah kedua, dimulai dari Jalan Astana Anyar dan berakhir di ruas jalan Jendral Sudirman.
Uniknya, kedua wilayah Jalan Cibadak ini, memiliki karakteristik yang berbeda. Wilayah pertama merupakan wilayah komersil yang terdiri dari deretan pertokoan yang menjual aneka barang dengan harga grosir. Di wilayah ini juga fenomena pakaian bekas yang terkenal dengan sebutan Cimopl bemula.
Pertokoan di wilayah ini, mulai beroperasi dari pagi sekitar pukul 08.00 hingga menjelang Magrib. Karenanya, aktivitas komersil atau niaga bisa didapat pada jam-jam seperti ini. Namun, saat malam tiba, wilayah ini akan berubah menjadi wilayah kuliner pinggir jalan. Karenanya, tak heran jika Cibadak seringkali menjadi rujukan untuk wisata kuliner kota Bandung.
Hal yang berbeda terlihat dari wilayah kedua. Wilayah ini memang tidak terlalu ramai. Tak terlihat aktivitas niaga atau komersil di siang hari. Namun saat malam, kawasan ini akan berubah menjadi kawasan hiburan malam.
Terlepas dari uraian di atas, tak jarang yang menyebut kawasan Cibadak sebagai Kawasan Pecinan di bandung. Hal ini memang sesuai dengan fakta, terlebih dengan adanya kelenteng sebagai sarana peribadatan keturunan Tiong Hoa di Bandung.
Satu dari sekian banyak hal yang menarik di kawasanini adalah bangunan-bangunan tempo dulu dengan bentuk yang masih terjaga. Terjaganya bentuk bangunan di kawasan ini tentu saja karena hampir semua bangunan masih dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya. Dengan demikian kelestariannya akan tetap terawat.
Karenanya wajar jika pemerintah kota Bandung kemudian menganggap keberadaan bangunan tua di kawasan Cibadak Bandung ini sebagai aset yang tak ternilai. Buktinya adalah penetapan kawasan ini sebagai Kawasan Bandung Tempo Dulu yang sangat berkaitan dengan kawasan wisata sejarah dan edukatif.
