Berdasarkan rencana, revitalisasi lapangan alun-alun Kota Bandung yang memakan waktu 3 bulan pengerjaan ini, diperkirakan selesai pada tanggal 20 Desember 2014. Setelah dilakukan pembongkaran tembok, lapangan dan air mancur di tengah lapangan alun-alun, tahap akhir dari pengerjaan adalah pemasangan rumput sintetis.
Dengan kata lain, jika pemasangan rumput sintetis telah selesai, maka proyek revitalisasi alun-alun ini pun akan dinyatakan selesai. Dengan demikian alun-alun kota Bandung sebagai ikon utama sebuah kota, dalam hal ini adalah kota Bandung akan memiliki wajah baru.
Berdasarkan sejarah, lapangan alun-alun kota Bandung memang sengaja dibuat sebagai area publik. Area publik seperti ini sudah seharusnya ada di setiap kota sebagai ruang terbuka umum. Namun pada perkembangannya, lapangan alun alun di kota Bandung ini beralih fungsi menjadi pelataran atau halaman mesjid Agung Bandung (Mesjid Raya Bandung).
Alih fungsi seperti ini, pada dasarnya memiliki tujuan yang baik, yaitu untuk mengeliminisir prostitusi liar. Tak perlu ditutupi jika lapangan alun-alun pernah menjadi tempat mangkalnya para WTS saat malam tiba.
Terlepas dari alih fungsi dan kegiatan negatif yang pernah terjadi tersebut, lapangan alun-alun seharusnya tetap menjadi ruang terbuka yang bisa dinikmati umum. Karenanya, proyek revitalisasi selain dikerjakan untuk mempercantik wajah alun-alun, juga memiliki tujuan untuk mengembalikan lapangan alun-alun sebagai fasilitas umum.
Menurut informasi yang didapat dari beberapa sumber, lapangan alun-alun kota Bandung ini akan diresmikan dan kembali dibuka untuk umum pada tanggal 30 Desember 2014 mendatang. Peresmian lapangan alun alun akan dilakukan langsung oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil.
Seperti apa wajah baru dari alun-alun kota Bandung saat ini? Pengunjung sebenarnya telah bisa melihat, namun karena peresmiannya baru akan dilakukan besok, sebaiknya pengunjung lebih sabar untuk menunggu. Hal ini tentu saja untuk mencegah dampak kerusakan yang mungkin saja terjadi sebelum peresmiannya.
Seperti halnya pembangunan dan perbaikan fasilitas umum lainnya. Kesadaran warga akan perawatan dan kelestariannya, sangatlah penting sebagai parameter utama dari pembangunan. Dengan kata lain keberhasilan pembangunan bukan dari sebagus atau semegah apa bentuk fisik dari suatu bangunan, namun lebih pada setinggi apa kesadaran dan rasa memiliki warga terhadap hasil pembangunan.
Karenanya, sangat wajar jika dari jauh hari sebelum peresmian, pemerintah kota Bandung mewanti-wanti warganya untuk menjaga dan melestarikan aset daerahnya sendiri.