Komunitas fotografi Lomonesia Bandung, sebenarnya merupakan salah satu perwakilan kota dari pecinta kamera lomo Indonesia yang tergabung dalam asosiasi Lomonesia. Di kalangan pecinta fotografi, lomo terkenal sebagai kamera analog (non digital) yang masih menggunakan film. Bahkan di awal perkembangannya, kamera ini disebut sebagai kamera mainan karena penggunaan material plastik sebagai bahan dasarnya.
Kendati demikian, kamera lomo ternyata dikenal dengan hasil jepretannya yang tajam. Apalagi jika diikuti dengan trik-trik fotografi seperti pengaturan cahaya dan angel, maka hasil jepretan bukan hanya tajam, namun bisa dikatakan memiliki keunikan artistik dan estetika. Dengan kata lain, bisa dikatakan bahwa kamera ini cenderung menonjolkan sisi kreatifitas dan eksperimen.
Kreatif Dan Eksperimental Bersama Komunitas Fotografi Lomonesia Bandung
Sejarah Lomonesia
Komunitas ini, pertama kali didirikan oleh dua orang yang baru saja menyelesaikan perjalanan bisnis dari Thailand pada 5 Agustus 2004. Adalah Gloria dan Tomy sebagai pelopor berdirinya komunitas Lomonesia yang ternyata memiliki banyak peminat dan berkembang dengan sangat pesat.
Perkembangan yang paling pesat terutama terjadi pada Kota-kota Besar termasuk Bandung yang dikenal dengan Komunitas fotografi Lomonesia Bandung. Kabar gembiranya, setiap kota atau region memiliki anggota aktif yang tak kurang dari 50 orang. Keaktifan anggota tersebut secara tegas menyatakan bahwa peminat kamera lomo di Indonesia sangat banyak. Terlebih jika dilihat dari keanggotaannya di Media Sosial seperti Facebook, Teitter dan forum online Lomonesia yang telah mencapai lebih dari 11 ribu orang.
Sumberdaya anggota sebanyak ini, tentu menjadi potensi yang sangat menarik untuk mengembangkan basis informasi bukan hanya untuk pecinta lomo. Tetapi juga bagi pecinta fotografi dan masyarakat luas tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan lomo dan fotografi secara umum
Tujuan Berdirinya Lomonesia
Tujuan didirikannya komunitas ini, sudah pasti menghidupkan kembali dan mempertahankan fotografi analog. Tujuan ini sangat logis jika melihat keadaan fotografi saat ini yang cenderung beralih pada kamera-kamera digital. Singkatnya, dengan bertahannya fotografi analog, maka kegiatan fotografi diharapkan tidak mengarah pada kegiatan yang mahal dan hanya diminati oleh kalangan tertentu. Sebab fotografi adalah kegiatan menyenangkan yang setiap orang memiliki hak yang sama untuk menggeluti dunia ini. baik sebagai fotografi profesional, amatir juga sebagai talent atau model.
Yang lebih utama adalah, memberikan pemahaman bahwa fotografi tidak selalu bergantung pada peralatan yang mahal, tetapi lebih pada kreatifitas dan eksperimen penggunanya. Sebab, sebagus dan semahal apa pun kamera, tanpa kreatifitas dan tanpa eksperimen atau belajar, hasil fotonya tak lebih dari sekadar jepretan tanpa seni. Itulah yang menadi tujuan dari komunitas Fotografi Lomonesia Bandung.