Braga Cullinary Night (BCN), sebenarnya merupakan konsep baru dalam penataan kota di Bandung. Konsep yang lebih mengarah pada festival ini dianggap memiliki efek berantai dalam perkembangan dan pembangunan kota, baik dari segi tata kota, ketahanan ekonomi rakyat mau pun peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Yang lebih menarik, konsep ini memang sengaja dibuat untuk meningkatkan daya tarik wisata di Kota Bandung.
Braga Cullinary Night: Alternatif Wisata di Bandung
Wisata Kuliner
Mereka yang menolak anggapan bahwa Bandung adalah surga kuliner, mungkin mereka adalah orang yang belum pernah ke Bandung, hanya singgah sesaat atau tinggal di Bandung namun jarang sekali menjelajahi seluk beluk Kota Bandung, terutama dalam hal kuliner. Kondisi seperti itu bisa saja terjadi karena mereka memiliki keterbatasan waktu dan biaya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Braga Cullinary Night adalah alternatif terbaik untuk merasakan seperti apa kuliner yang ada di Bandung dengan harga yang terjangkau di tambah dengan suasana malam yang meriah.
Awal Gelaran
Festival kuliner ini, pertama kali digelar pada hari Sabtu, tanggal 1 November 2014. Hanya butuh waktu beberapa jam untuk menyulap jalan Braga yang tak lebih dari 500 meter tersebut agar dipenuhi gerobak dan sesak oleh pengunjung.
Jalan Braga memang ditutup dari kendaraan, namun demikian kegiatan tersebut sama sekali tak mengganggu aktivitas toko, cave, pub dan hiburan lain yang berdiri di sepanjang jalan tersebut. dengan kata lain, kegiatan ini memang bersinergi dengan suasana aslinya.
Sesuai dengan namanya, kegiatan ini memang ditujukan untuk menyuguhkan beragam kuliner, mulai dari jajanan ringan hingga makanan berat. Dengan demikian, setiap pengunjung akan memiliki banyak pilihan makanan untuk dibeli sesuai dengan kemampuannya. Yang lebih utama adalah, pengunjung tidak usah jauh-jauh menuju ke lokasi tertentu untuk mendapatkan makanan yang diinginkannya.
Keramaian suasana yang ada dalam kegiatan Braga Cullinary Night ini, tentunya menghasilkan dampak yang sebanding untuk pedagang. Dengan kata lain, setiap pedagang memiliki kesempatan yang sama besar untuk mendapatkan pelanggan. Dengan begitu, pendapatan pedagang akan bertambah hanya dalam waktu satu malam. Bagi pedagang sendiri, bertambahnya pendapatan tentu saja akan meningkatkan taraf perekonomiannya. Taraf perekonomian yang meningkat, secara otomatis akan meningkatkan daya beli. Daya beli inilah yang sebenarnya penting dalam konsep perekonomian. Hingga pada titik tertentu, meningkatnya daya beli masyarakat tersebut tentu akan berdampak pada meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD).
