5 dari Banyaknya Makanan Khas Banten Ini Sangat Sayang Untuk Dilewatkan Begitu Saja!

3 Likes 1 Comment
Laksa Tangerang

Banten merupakan salah satu provinsi berkembang di Tatar Pasundan. Pada awalnya, Banten merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat yang kemudian pada tahun 2000 memutuskan untuk memisahkan diri dan menjadi wilayah pemekaran sendiri dengan pusat pemerintahannya berada di Kota Serang.

Sebagai wilayah yang terletak di paling barat Pulau Jawa, ada beberapa makanan khas Banten yang wajib dicoba. Beberapa makanan khas di wilayah Banten ini sekilas mirip dengan makanan dari Jawa Barat. Meskipun begitu, makanan khas wilayah Banten tetap memiliki citarasa yang unik dan menarik untuk dicoba.

Beberapa makanan khas dari Banten, di antaranya adalah sebagai berikut;

1. Laksa Tangerang

Laksa Tangerang
Foto: fimela.com

Laksa merupakan makanan Indonesia yang ada dihampir seluruh kawasan Nusantara, tidak terkecuali dengan Banten. Di Banten, terdapat laksa Tangerang yang terkenal dengan citarasanya yang khas serta memiliki kelezatan yang tidak terkira. Bahan utama dari laksa Tangerang ini adalah bihun yang terbuat dari tepung beras.

Bahan utama ini kemudian disiram kuah laksa yang terdiri atas beragam macam rempah Indonesia, kacang hijau, kentang, santan, dan kaldu ayam. Laksa Tangerang biasanya disajikan dengan bahan beberapa bahan pelengkap, seperti telur ayam rebus, suwiran daging ayam, daun kucai sebagai taburan, dan lain sebagainya.

Ada dua jenis laksa Tangerang yang bisa dicicipi, yaitu laksa Nyai dan laksa Nyonya. Kedua jenis laksa Tangerang ini berkaitan dengan sejarahnya yang konon sebutan laksa Nyai adalah laksa yang dibuat oleh pribumi, sedangkan laksa Nyonya adalah laksa yang dibuat oleh kaum peranakan Cina di Tangerang. Ada banyak kedai-kedai yang menyediakan laksa Tangerang ini. Harganya pun beragam, dari Rp 7.000 hingga Rp. 16.000.

2. Sate Bandeng

Sate Bandeng
Foto: https://pesonaindonesia.kompas.com/

Sate bandeng merupakan sajian makanan khas Banten yang terkenal seantero Indonesia. Sate ini sudah ada sejak masa pemerintahan Sultan Banten pada abad ke-16. Menurut sejarahnya, sate bandeng ini merupakan sajian yang dibuat atas dasar permintaan Sultan yang ingin menyajikan menu bandeng untuk para tamunya. Bandeng yang terkenal dengan aromanya yang sedikit amis dan berduri ini ingin disajikan sebagai penganan para tamu, namun tetap bisa dinikmati dengan baik.

Maka dari itu, para juru masak kerajaan kemudian membuat kreasi bandeng menjadi sate. Sate bandeng ini dibuat dengan mengolah ikan bandeng menjadi bahan utama yang dihancurkan. Setelah dihancurkan, daging ikan bandeng tersebut diberi bumbu rempah-rempah yang bisa mengganti aroma bandeng menjadi lebih wangi dan mengundang selera makan.

Olahan daging bandeng yang sudah dicampur dengan bumbu khas ini kemudian dililitkan pada sebilah potongan kayu layaknya sate, kemudian dibakar. Sajian sate bandeng ini berbeda dengan sate-sate jenis lainnya. Sate bandeng tidak memerlukan bumbu pelengkap lainnya, karena bumbunya sendiri sudah dicampur dalam proses pengolahan bandeng sendiri. Hingga kini, sate bandeng menjadi satu buah tangan dari Banten yang banyak disukai oleh semua orang.

3. Rabeg Banten

Rabeg Banten
Foto: https://www.fimela.com/

Rabeg Banten merupakan sajian makanan dari Banten yang memiliki nilai sejarah yang membanggakan masyarakatnya. Rabeg sendiri merupakan sajian makanan yang terbuat dari jeroan kambing yang gurih, segar, dan khas. Dalam perkembangannya, rabeg khas Banten ini telah banyak dijual dikawasan Banten. Bahkan, diacara-acara pesta pernikahan, khitanan, dan acara-acara besar lainnya, sajian rabeg ini tidak pernah absen memenuhi meja makanan.

Menurut sejarahnya, rabeg ini merupakan makanan yang khusus disajikan untuk Sultan Banten. Setiap diselenggarakan acara-acara penting dan sacral, rabeg selalu tersaji untuk dinikmati oleh kalangan keluarga Sultan dan pejabat-pejabat penting kerajaan lainnya. Kini, rabeg yang menjadi satu makanan khas Banten yang banyak disukai oleh masyarakat, menjadi kuliner yang sayang dilewatkan ketika berada di Banten.

4. Nasi Sumsum

Nasi Sumsum Khas Banten
Foto: twitter.com/makannesia

Nasi sumsum adalah nasi yang dicampur dengan sumsum tulang kerbau yang menjadi makanan khas dari Banten. Proses pembuatan nasi sumsum ini adalah dengan cara dibakar, sehingga menghasilkan aroma yang khas dan mampu meningkatkan selera makan. Yang menjadi ciri khas nasi sumsum ini adalah proses pembuatannya yang masih dilakukan dengan cara alami.

Nasi, bumbu rempah, dan sumsum tulang kerbau ditumbuk secara alami untuk menghasilkan bahan makanan yang menyatu dan berpadu satu sama lain. Untuk melengkapi, sajian nasi sumsum ini biasanya ditambahkan irisan tomat yang memberikan rasa asam nikmat pada nasi. Setelah semuanya tercampur, nasi sumsum pun dibakar dengan alat yang masih tradisional. Biasanya nasi sumsum ini disajikan dengan sate lidah kerbau ataupun otak-otak. Cukup menarik bukan makanan dari Banten Jawa Barat ini.

5. Ketan Bintul

Ketan Bintul khas Banten
Foto: https://lokalisme.id/

Ketan bintul merupakan sajian ketan yang dibungkus dengan daun pisang dan dinikmati dengan gurihnya serundeng kelapa. Dalam perkembangannya, ketan bintul ini sering disajikan untuk sarapan dipagi hari sebagai teman teh ataupun kopi. Proses pembuatan ketan bintul ini cukup sederhana. Ketan yang sudah dikukus dan diberi penyedap rasa khas ini kemudian dimasukan ke dalam wadah. Saat akan disajikan, ketan bintul biasanya dipotong segitiga dan diberi taburan serundeng kelapa yang gurih.

5 dari sekian banyaknya makanan khas Banten ini menjadi makanan yang banyak dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Bahkan, seringkali makanan khas provinsi Banten tersebut dijadikan buah tangan untuk para sanak saudara di wilayah lain.

Baca juga : Ingin Tahu Apa Saja yang Bisa Dilakukan Di Tempat Wisata di Dago Bandung? Disini Tempatnya!!

You might like

1 Comment

  1. Nasi sumsum kayaknya hampir sama dengan nasi kebuli mungkin hanya beda pemasakannya saja …
    Kalau untuk laksa sendiri sekarang memang sangat susah kita dapatkan jangankan di banten _ di cianjur saja sudah susah dapetin laksa…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *