Obyek Wisata di Bandung Bernuansa Budaya dan Sejarah

6 Likes Comment
Saung Mang Udjo

Selain kuliner serta fashion, banyak sekali obyek wisata di Bandung yang bernuansa budaya dan sejarah yang bisa dikunjungi. Obyek wisata ini tersebar di beberapa tempat dan mempunyai nilai edukasi yang sangat tinggi. Jadi, selain berwisata pengunjung juga memperoleh berbagai ilmu terutama yang berhubungan dengan kedua bidang tersebut.

Berikut ini beberapa tempat wisata yang bisa menjadi referensi tempat berlibur di Kota Bandung;

Saung Angklung Mang Udjo

Saung Angklung Mang Udjo merupakan obyek wisata budaya sekaligus sebagai media untuk mempelajari kesenian tradisional Sunda yang namanya sudah sangat mendunia, yaitu kesenian angklung. Selain itu, wisatawan juga dapat berbelanja aneka macam kerajian tangan, terutama yang terbuat dari bahan bambu.

Obyek wisata di Bandung ini berada di Jalan. Padasuka no 118 ini didirikan oleh Udjo Ngalagena dengan istrinya pada tahun 1966. Tujuan utamanya yaitu sebagai tempat pendidikan dan laboratorium serta untuk melestarikan kesenian Sunda terutama angklung.

Saung Mang Udjo
Suasana di Saung Mang Udjo | Foto : joyriderbandung(dot)blogspot(dot)com

Lokasinya sendiri terletak di kawasan yang tidak saja sejuk namun juga asri karena dipenuhi dengan aneka pepohonan berukuran besar, terutama pohon bambu. Selain itu juga sangat mudah dijangkau dari segala arah dan banyak alat transportasi umum yang melewati daerah tersebut.

Masjid Agung

Masjid Agung yang juga dikenal dengan sebutan Masjid Raya Bandung merupakan salah satu obyek wisata religi yang terletak di pusat Kota Bandung. Masjid ini mulai didirikan pada tahun 1812 dan saat itu menjadi masjid besar pertama yang dibangun di kota kembang.

Masjid Agung Bandung
Masjid Agung Bandung | Foto : escaped-traveler(dot)blogspot(dot)com

Ketika pertama kali didirikan, bentuk bangunannya hanya berupa rumah panggung tradisional dan memakai kayu sebagai tiangnya. Sedangkan dindingnya dibuat dari anyamam bambu lalu untuk atapnya berupa atap daun rumbia.

Namun setelah dilakukan beberapa kali renovasi dan perbaikan, saat ini masjid tersebut sudah menjelma menjadi bangunan yang sangat indah dan megah, terutama dilihat dari sisi arsitektur dan seni desainnya. Menurut catatan sejarah yang ada, hingga saat ini salah satu obyek wisata di Bandung yang sangat terkenal ini telah mengalami renovasi sebanyak duapuluh kali.

Gedung Sate

Obyek wisata budaya dan sejarah lain yang juga sangat menarik dikunjungi saat berlibur di kota Bandung adalah Gedung Sate. Salah satu bangunan bersejarah di Bandung ini terletak di Jalan Diponegoro No. 22. Bangunan yang kini digunakan sebagai kantor Gubenur Provinsi Jawa Barat ini sangat terkenal dengan salah satu ciri khas utamanya, yaitu puncak bangunan yang diatasnya terdapat semacam menara. Di menara ini juga terdapat simbol yang bentuknya hampir mirip dengan sate.

Gedung Sate didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1920 dan dirancang oleh seorang ahli arsitektur kebangsaan Belanda bernama J. Gerber. Saat pertama kali diresmikan, Gedung Sate yang ketika itu namanya Gouvernements Bedrijven difungsikan sebagai kantor pos, telekomunikasi dan telegraf serta perpustakaan.
Setelah Indonesia berhasil memerdekakan diri, selanjutnya digunakan untuk berbagai macam tujuan. Kemudian pada tahun 1980 dialihfungsikan sebagai kantor pusat pemerintahan daerah Jawa Barat dan terus berlangsung hingga sekarang.

Gedung Indonesia Menggugat

Gedung Indonesia Menggugat adalah obyek wisata sejarah di Bandung yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 5. Sebelumnya gedung ini digunakan sebagai kantor pengadilan dan diberi nama Gedung Landraad atau Pengadilan Negeri. Di tempat inilah presiden pertama Indonesia Ir Soekarno dan kawan-kawannya seperti Maskoen, Soepriadinata serta Gatot Mangkoepraja pernah menghadapi persidangan pada 18 Agustus hingga 22 Desember 1930.

Ketika proses pengadilan ini berlangsung, Ir. Soekarno membacakan pembelaan atau pledooi yang ditulisnya sendiri. Oleh Ir. Soekarno, pembelaan ini diberi judul Indonesia Klaagt Aan atau yang lebih terkenal dengan sebutan Indonesia Menggugat.

Dari buku pembelaan inilah selanjutnya obyek wisata di Bandung tersebut namanya diubah menjadi Gedung Indonesia Menggugat. Pengunjung atau wisatawan yang mendatangi gedung ini tidak perlu membayar tiket. Tapi bila berkunjungnya dilakukan secara berombongan harus melakukan konfirmasi lebih dulu pada pihak pengelola.

Tentunya, objek-objek wisata ini akan menambah wawasan Anda.

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *