Makan di Punclut, Lesehan Sambil Menikmati Alam

2 Likes Comment
Punclut

Makan di Punclut, sebenarnya bukan lagi hal yang baru bagi warga Bandung. Sebab Punclut memang merupakan lokasi yang ditujukan sebagai tempat rekreasi yang berhubungan dengan makan. Di wilayah ini, puluhan warung-warung panggung tanpa dinding, berdiri di sepanjang jalan.

Di masa lalu, makan di Punclut dengan suasana perkebunan, mungkin hanya bisa didapat di Minggu pagi. Lokasi yang berada di bukit ini, di masa lalu memang telah menjadi tempat rekreasi olahraga alternatif setelah Gasibu dan Gedung Sate. Bagi mereka yang gemar olah raga naik-turun gunung, Punclut bisa dikatakan sebagai jalan tembus menuju pasar Lembang, Boscha atau menuju Tahura. Lintasan yang juga seringkali digunakan sebagai tempat peristirahatan yang sangat nyaman.

Namun di saat ini, Punclut benar-benar berubah sebagai wahana wisata kuliner yang unik di Bandung. Pernyataan ini bukanlah tanpa alasan, sebab Punclut bisa didatangi kapan pun, bahkan ada beberapa warung makan yang buka selama 24 jam.

Makan di Punclut, Lesehan Sambil Menikmati Alam

Menu

Menu yang ditawarkan di Punclut, tidak jauh berbeda dengan warung makan Sunda yang ada di perkotaan. Pengunjung bebas memilih lauk pauk yang dipajang di etalase berikut dengan pengolahannya, digoreng atau dibakar. Beberapa lauk pauk yang umumnya dijajakan adalah, ayam goreng, ayam bakar, ayam pepes, ikan bakar, ikan goreng, ikan pepes, tempe, tahu yang juga bisa dibakar dan sebagainya. Termasuk juga lalapan yang memang harus ada sebab telah menjadi ciri khas dalam warung-warung Sunda.

Setelah memilih, pengunjung bisa bersantai dengan cara mengobrol sambil menikmati alam, bahkan tak jarang ada live musik yang dibawakan oleh pengamen-pengamen dan seniman lokal. Melalui live musik ini, pengunjung pun bisa meminta lagu. Sehingga suasana yang dirasakan akan terasa lebih santai.

Saat pesanan telah siap, pemilik warung akan menyajikan pesanan bersama nasi yang tersaji dalam bakul. Sehingga tak perlu khawatir dengan porsi nasi yang kurang. Bukan hanya itu, nasi yang disajikan pun terdiri dari dua jenis, nasi putih dan nasi merah. Tentunya tergantung dari keinginan pengunjung.

Menikmati suasana makan di Punclut, akan lebih terasa saat malam hari, sebab suasana sejuk yang cenderung dingin adalah suasana utama yang ditawarkan di wilayah ini. Jika mengunjungi Punclut di malam Minggu atau Minggu Malam, jangan heran jika kemudian terjebak kemacetan di wilayah ketinggian yang jauh dari hiruk pikuk kota ini.

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *