Bergaya Mod Bersama Komunitas Vespa Beat Boys

4 Likes Comment
Komunitas Vespa Beat Boys

Anda kenal dengan Mod? Mod merupakan subkultur asal Inggris yang terkenal di periode 1960-an. Komunitas ini terlihat dari ciri khas kendaraan skuter, jaket parka, dan pakaian setelah rapi. Komunitas Vespa ini memiliki anggota para anak muda kelas pekerja di Inggir. Kebanyakan anak muda ini berada di masyarakat urban Inggris kelas menengah ke bawah. Mod terkenal dengan perseteruannya dengan komunitas subkultur lain, Rocker.

Bergaya Mod Bersama Komunitas Vespa Beat Boys

Gaya dari Mod ternyata tidak punah. Bandung sebagai kota mode tidak ketinggalan mengusung atribut Mod. Salah satu komunitas yang mengusung gaya Mod adalah Beat Boys. Beat Boys merupakan komunitas Vespa atau pecinta skuter, terutama Vespa dan Lambretta, di Bandung. Mereka tetap mengusung gaya leluhur mereka dari Inggris : jaket parka dan setelah rapi. Gaya ini merupakan bentuk mimikri dari kalangan muda yang mengolok kalangan atas waktu itu. Kalau mereka bisa pamer gaya, kami juga bisa!

Selain bergaya dengan jaket parka, Beat Boys juga mencintai musik-musik khas Mod. Beberapa musik yang wajib didengarkan adalah lagu-lagu dari The Who, The Kinks, The Small Faces, dan tentu saja musik-musik Soul serta Motown. Gaya semacam ini jelas terlihat sangat unik dan aneh di Inggris waktu itu, apalagi di Indonesia. Mod berbeda dengan Rocker yang gemar menunggangi motor gede, jaket kulit, sepatu boot, dan rambut ala Elvis. Tidak seperti Mod di Inggris yang suka berkelahi dengan Rocker, Beat Boys berusaha merangkul berbagai komunitas. Namun filosofis bahwa Mod adalah kaum pekerja yang menolak kepongahan kaum elite masih mereka pertahankan.

Beat Boys yang terbentuk pada tahun 2008 ini telah memiliki banyak anggota. Komunitas ini sangat cair dan tidak mengedepankan senioritas dan aturan yang kaku. Berbagai kegiatan komunitas Vespa ini adalah turing dan kumpul-kumpul untuk berbagi informasi tentang suku cadang dan modifikasi. Karena itu hampir semua anggota Beat Boys jago mengoprek skuter masing-masing. Walau berasal dari berbagai kalangan, karyawan, mahasiswa, hingga pengusaha, komunitas ini tetap akrab dan damai.

Komunitas Vespa yang berslogan “Respect Each Others” ini berusaha menjadi kelompok yang inklusif dan cair. Kita bisa ikut menyambangi kelompok ini ketika kumpul di cafe Twank, Jalan Sulan Agung. Selain berkumpul dan berbagi informasi, ada juga kegiatan sosial yang diadakan komunitas ini pada saat-saat tertentu. Untuk kegiatan turing dan kegiatan sosial, akan ada iuran yang perlu dibayarkan dari para anggota. Semua biaya ini nantinya akan disalurkan ke yang membutuhkan atau kembali ke komunitas ini.

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *